Dari semua pengalaman hidup yang pernah saya jalani, banyak hal yang terjadi dan tidak berjalan dengan semestinya.. Semua kejadian baik dan buruk pasti membawa sebuah hikmah yang khusus diberikan oleh Sang Pencipta agar kita dapat terus bertumbuh dan menjadi dewasa.
Saya percaya bahwa proses hidup yang saat ini sedang dijalani merupakan cara Tuhan untuk terus membuat saya menjadi makin bersinar layaknya sebuah berlian yang harus diasah agar menjadi murni dan indah.
Yang pasti saya tidak akan pernah menyesal atas apa yang saya alami kemarin, hari ini, ataupun bespk. Karena saya yakin, tidak ada yang pernah sia-sia di mata Tuhan..
Setiap kegagalan yang dihadapi merupakan sebuah anugrah untuk kita menatap masa depan lebih baik..
Sunday, December 19, 2010
Bukan Akhir Penantian
Tidak terasa, ternyata hubungan yang selama ini diharapkan akan menjadi yang terakhir ternyata bukanlah sebuah akhir penantian.
Tanggal 13, kami merayakan kebersamaan selama 4 tahun dengan sebuah perpisahan. Yah.. perpisahan dan hujan air mata. Somehow, aku berpikir, apakah tepat untuk hubungan ini diakhiri.
4 hari berlalu tanpa canda dan tawa kebersamaan. Tiba-tiba muncul sebuah email yang masuk melalui account Facebook. Seperti telah menjadi sebuah pertanda, email itu menjawab dan menunjukkan bahwa keputusan perpisahan kami benar adanya.
Melalui email yang masuk, mulailah saya melakukan pencarian dari apa yang sebenarnya terjadi. Dari email itulah, saya tau siapa perempuan yang telah secara bodoh memberikan petunjuk ini kepada saya.
Saat itu tanggal 18, saat aku mendapatkan pembuktian kuat atas penyakit yang selama ini diidapnya. Yah.. penyakit mental, yang aku tau dari awal tidak akan pernah sembuh oleh apapun. Penyakit yang dulu pernah membuatku teramat kecewa, namun sekaligus membuat aku bodoh untuk menerimanya kembali.
Harusnya saat pertama kali aku tahu penyakit itu, aku langsung menyudahinya.. Namun, dulu aku masih bodoh dan lugu dan tetap percaya bahwa dia bisa berubah dan sembuh dari penyakit mentalnya. Namun, aku baru tersadar bahwa ini merupakan penyakit kambuhan yang akan terus terjadi sepanjang hidupnya.
So, for now.. I just tired to be a hero for others life.. I need someone who could be my hero.. Ease my pain and get me trust back to others..
I just wanna be an ordinary girl... Just simple ordinary girl, who need pure love in my life.
But, I have never regretted falling in love with anyone.. I have lived and learned from everyone I know, and loved.. I would not change a thing..
Tanggal 13, kami merayakan kebersamaan selama 4 tahun dengan sebuah perpisahan. Yah.. perpisahan dan hujan air mata. Somehow, aku berpikir, apakah tepat untuk hubungan ini diakhiri.
4 hari berlalu tanpa canda dan tawa kebersamaan. Tiba-tiba muncul sebuah email yang masuk melalui account Facebook. Seperti telah menjadi sebuah pertanda, email itu menjawab dan menunjukkan bahwa keputusan perpisahan kami benar adanya.
Melalui email yang masuk, mulailah saya melakukan pencarian dari apa yang sebenarnya terjadi. Dari email itulah, saya tau siapa perempuan yang telah secara bodoh memberikan petunjuk ini kepada saya.
Saat itu tanggal 18, saat aku mendapatkan pembuktian kuat atas penyakit yang selama ini diidapnya. Yah.. penyakit mental, yang aku tau dari awal tidak akan pernah sembuh oleh apapun. Penyakit yang dulu pernah membuatku teramat kecewa, namun sekaligus membuat aku bodoh untuk menerimanya kembali.
Harusnya saat pertama kali aku tahu penyakit itu, aku langsung menyudahinya.. Namun, dulu aku masih bodoh dan lugu dan tetap percaya bahwa dia bisa berubah dan sembuh dari penyakit mentalnya. Namun, aku baru tersadar bahwa ini merupakan penyakit kambuhan yang akan terus terjadi sepanjang hidupnya.
So, for now.. I just tired to be a hero for others life.. I need someone who could be my hero.. Ease my pain and get me trust back to others..
I just wanna be an ordinary girl... Just simple ordinary girl, who need pure love in my life.
But, I have never regretted falling in love with anyone.. I have lived and learned from everyone I know, and loved.. I would not change a thing..
Sunday, December 05, 2010
Random Imagination #2
Setelah perjumpaannya dengan Toni, tumbuh getar dalam hati Sissy.. Getar yang begitu menggoda dan rasa ingin kembali bertemu dengan Toni. Sembari melihat pesan-pesan singkat yang mereka lakukan dalam 2 minggu terakhir ini membuat rasa itu tumbuh semakin subur dalam hati Sissy. Entah apa yang dipikirkannya, sampai membiarkan rasa itu tumbuh semakin besar dan subur dalam hatinya.
Dengan iringan lagu-lagu yang mengalun lembut dari IPod nya, Sissy kembali tersenyum mengingat senyum dan canda Toni yang mengisi hari-harinya belakangan ini.
Tiba-tiba muncul pesan singkat melalui ponselnya.
Si... Besok kamu mau kemana?
Uhmmmm... besok aku mau cari buku di toko buku pusat kota.
Ohhhh.. Mau aku antar?
Boleh, kalau memang kamu ada waktu luang besok. Thanks yah
With my pleasure, Sis..
Deg... tiba-tiba hati Sissy berdetak kencang tak sabar menunggu hari esok yang pastinya akan penuh dengan keceriaan berdua bersama Toni.
Betul saja, saat mengantarku ke toko buku menjadi saat penuh keceriaan dan canda tawa bersama dengan Toni. Dalam situasi penuh ceria dan canda itu, tiba-tiba Toni meraih tangan Sissy serta digandeng erat. Diberikan senyum manisnya kepada Sissy.
Aku gandeng yah.. biar kamu gak ilang...
Hahahaha.. kamu nih. Emang aku anak kecil apa?
Iyah, gak papa biar makin kompak aja kita.
Iyahh...
Selesai mencari beberapa buku, mereka pun beranjak ke sebuah toko kopi favorit mereka. Beberapa cerita lucu mengisi waktu yang mereka habiskan. Tak terasa, salju pun turun diluar jendela menambah rasa yang makin menggelora dalam hati Sissy.
Si...
Yah...
Kamu tau gak, semenjak aku kenal kamu 6 tahun lalu, aku selalu suka senyum kamu
Uhmmm.. emang kenapa dengan senyum aku?
Iyah, senyum mu yang selalu lepas ceria. Boleh gak kalau senyum itu buat aku?
Degggg..... Keheningan menghiasi pertanyaan Toni yang hanya dijawab senyum manis Sissy.
Ehhh Ton... diluar salju turun tuh.. Aku selalu suka salju.. Dingin.. tapi membawa kebahagiaan setiap dia muncul... Kayak kamu... Hmmm jadi dingin deh yah.. untung selalu ada kopi yang menyelamatkan kita..
Sini kalau kamu dingin...
Tetiba saja.. tangan Toni meraih bahu Sissy dan mendekapnya ke pundak Toni yang langsung saja tercium aroma khas tubuhnya yang begitu hangat... Entah apa yang ada dalam pikiran Sissy.. Dia begitu menikmati dekapan hangat Toni seakan tak mau lepas dari dekapan itu.
Dalam kenyamanan itu, Toni lalu mengecup kening Sissy sambil berucap
Sy.. Aku sayang kamu.. Kita jalanin waktu kita bersama yahh... I Love You...
Entah apa yang ada dalam pikiran Sissy.. Yang pasti tiba-tiba tubuhnya kaku dan jantungnya berdegup kencang..
Hanya satu yang dia lakukan saat itu.. Kembali tersenyum dan memberikan anggukan manisnya kepada Toni...
Dengan iringan lagu-lagu yang mengalun lembut dari IPod nya, Sissy kembali tersenyum mengingat senyum dan canda Toni yang mengisi hari-harinya belakangan ini.
Tiba-tiba muncul pesan singkat melalui ponselnya.
Si... Besok kamu mau kemana?
Uhmmmm... besok aku mau cari buku di toko buku pusat kota.
Ohhhh.. Mau aku antar?
Boleh, kalau memang kamu ada waktu luang besok. Thanks yah
With my pleasure, Sis..
Deg... tiba-tiba hati Sissy berdetak kencang tak sabar menunggu hari esok yang pastinya akan penuh dengan keceriaan berdua bersama Toni.
Betul saja, saat mengantarku ke toko buku menjadi saat penuh keceriaan dan canda tawa bersama dengan Toni. Dalam situasi penuh ceria dan canda itu, tiba-tiba Toni meraih tangan Sissy serta digandeng erat. Diberikan senyum manisnya kepada Sissy.
Aku gandeng yah.. biar kamu gak ilang...
Hahahaha.. kamu nih. Emang aku anak kecil apa?
Iyah, gak papa biar makin kompak aja kita.
Iyahh...
Selesai mencari beberapa buku, mereka pun beranjak ke sebuah toko kopi favorit mereka. Beberapa cerita lucu mengisi waktu yang mereka habiskan. Tak terasa, salju pun turun diluar jendela menambah rasa yang makin menggelora dalam hati Sissy.
Si...
Yah...
Kamu tau gak, semenjak aku kenal kamu 6 tahun lalu, aku selalu suka senyum kamu
Uhmmm.. emang kenapa dengan senyum aku?
Iyah, senyum mu yang selalu lepas ceria. Boleh gak kalau senyum itu buat aku?
Degggg..... Keheningan menghiasi pertanyaan Toni yang hanya dijawab senyum manis Sissy.
Ehhh Ton... diluar salju turun tuh.. Aku selalu suka salju.. Dingin.. tapi membawa kebahagiaan setiap dia muncul... Kayak kamu... Hmmm jadi dingin deh yah.. untung selalu ada kopi yang menyelamatkan kita..
Sini kalau kamu dingin...
Tetiba saja.. tangan Toni meraih bahu Sissy dan mendekapnya ke pundak Toni yang langsung saja tercium aroma khas tubuhnya yang begitu hangat... Entah apa yang ada dalam pikiran Sissy.. Dia begitu menikmati dekapan hangat Toni seakan tak mau lepas dari dekapan itu.
Dalam kenyamanan itu, Toni lalu mengecup kening Sissy sambil berucap
Sy.. Aku sayang kamu.. Kita jalanin waktu kita bersama yahh... I Love You...
Entah apa yang ada dalam pikiran Sissy.. Yang pasti tiba-tiba tubuhnya kaku dan jantungnya berdegup kencang..
Hanya satu yang dia lakukan saat itu.. Kembali tersenyum dan memberikan anggukan manisnya kepada Toni...
Subscribe to:
Posts (Atom)