Monday, March 14, 2005

Perasaan Saja...!!!

Ada apa...
Kenapa...
Saat stabil tak di jiwa
2 kubu saling berontak
Jiwa inginkan DIAM
Hati maksudkan BICARA
Entah apa sebabnya
Rasanya...
Hilang separuh nafas
Patah sebelah sayap
Mungkin ini perasaanku saja...

...Rasanya Benci...

Benci rasanya
Lewati saat ini
Ketika ingingkan kau hadir
Sapa jiwa ini
Tapi tak kudapatkan kau
Entah di mana
Entah mengapa

Benci rasanya
Saat rindu meraja
Tapi tak kudapatkan kau
Entah di mana
Entah mengapa

Benci rasanya
Saat mulut ingin bicara
Tapi hati tak izinkannya
Hampa kurasa
Tempat ramai
Bak kuburan
Sepi...
Mati...

Jika Anak “Menyerang” Balik

Anda boleh terbengong – bengong melihat dan mendengar si kecil menyerang balik omongan Anda. Tapi memang begitulah adanya. Jelas, sebagai orang tua kita harus tetap bertindak bijaksana. Berikut cara yang harus dilakukan.

Anda bicara pada si kecil tapi apa yang terjadi kemudian? Bukannya mendengarkan perkataan anda, eh si kecil malah menyerang balik semua perkataan Anda.sehingga rumah menjadi medan peperangan orang tua vs anak.
Mengapa anak bersikap seperti itu? Pada anak usia satu sampai tiga tahun, anak mulai mengenal dunia secara lebih mendalam dan menyerap apa saja yang ada disekitarnya. Pada masa toddler inilah, anak juga mengalami awal perkembangan psikososialnya. Biasanya pada tahap ini anak cenderung bertambah percaya diri dan memiliki keinginan untuk menunjukkan siapa dirinya, juga memiliki keinginan yang tinggi untuk diperhatikan. Jadi terkadang, kita sebagai orang dewasa melihat hal seperti ini sebagai sikap yang egois atau mau menang sendiri.
Lantas bagaimana sebaiknya orang tua menghadapi hal ini? Langkah pertama, selama tiga hari berturut – turut, catat perkataan anak, lengkap dengan situasi dan bagaimana reaksi Anda terhadap peristiwa tersebut. Ingat baik – baik apa omongan balik anak Anda. Sebab itulah petunjuk mengenai apa yang sebenarnya terpendam dalam benak si kecil. Tujuan tindakan Anda adalah membantu anak mengekspresikan perasaannya secara konstruktif.
Misalnya saja, ketika Anak Anda ingin bermain sesuatu yang menurut Anda berbahaya atau tidak baik untuk mereka, tiba – tiba mereka balik menjawab: “Enggak!” atau “Memangnya kenapa?”
Sebaiknya kita merespon dengann memberi tekanan pada anak dengan mengatakan, “Bukannya lebih baik jika kita tidak melakukannya?” Jangan berteriak apalagi bertindak kasar. Sebab, reaksi Anda menentukan apa yang terjadi kemudian. Orang tua tidak akan bisa sepenuhnya mengontrol anak – anak. Satu – satunya yang dapat Anda kontrol adalah diri Anda sendiri. Jika Anda memberi teladan penguasaan diri, maka anak – anak akan menguasai diri mereka.
Penting untuk diingat, jangan menyerang atau menyalahkan. Jagalah agar komunikasi tetap terbuka dan senantiasa bicara dengan lembut dan ramah. Karena pada masa – masa inilah terbentuk rasa percaya pada anak serta terjadi perkembangan emosi awal anak. Pendekatan personal yang hangat sangat penting. Maka, begitu Anda berteriak atau memaki, mereka akan melakukan hal yang sama.