Sunday, December 29, 2013

Waktu

Karena waktu, sang empunya cerita
Aku dan Kamu..



Waktu by Rifka Rachman Project (ft. Glenn Fredly & Dira Sugandi)

Tuesday, December 03, 2013

Syukuri Realitas Semesta

“Bukannya pesimis. Tapi mencoba realistis, di tengah hati yang masih dipenuhi dengan optimisme.”

 

Mungkin di sana kamu bertanya.

Kenapa aku? Kenapa saya? Kenapa gue?

Jujur, kalau itu jawaban itu yang kamu cari, saya sendiri pun tak tahu jawabannya

Mungkin ini sekedar kebetulan

Universe random mechanism

Atau lebih kepada sebuah konspirasi

Antara aku, kamu, dan semesta

Saya pun antara percaya dan gak percaya

Beberapa bulan lalu terasa sangat jauh

Tak mungkin terjangkau

Tiba-tiba entah gimana prosesnya

Kamu duduk disebelah saya

Tertawa dengan banyak cerita

Tentang banyak cerita perjuangan

Perjuangan di masa lalu kamu, pun juga aku

Memang benar rindu kadang menggelitik jiwa

Rindu untuk dengar lebih banyak cerita tentang kamu

Rindu untuk bisa dengarkan tawa mu

Tapi aku sadar, ini tak akan semudah yang aku bayangkan

Kamu dengan masa lalu itu

Yang entah seberapa hebat akan terus menahan langkahmu

Sudahlah..

Nikmati saja

Syukurilah

Dulu tak pernah terkira bisa bersama

Ternyata bisa berbagi cerita menghabiskan waktu bersama

Itu pun sudah indah..

Tak ingin serakah

Syukurilah saja

Bila ada kesempatan untuk lebih dekat bersama

Biarlah semua diatur alam semesta

Tentunya semesta punya banyak kejutan rencana

Sebagai manusia mari menjalani saja

Dengan penuh optimisme dan usaha

Sunday, December 01, 2013

Anti Kemapanan

"Kenapa harus kucing? Ungu pula warnanya?"
"Aahh, biarlah. Dompet kunci dari kulit terlalu mainstream buat gue. Kalau mislek malah repot nyari karena gak keciri."

Karena hidup di luar mainstream terkadang perlu juga
Just defined who I am
And get back alive..

Konspirasi Semesta



Jakarta, 25 November 2013

Bangun pagi, mandi
Pamit mama untuk berangkat ke kantor
Dengar radio
Kirim tweet ke radio
Di telepon penyiar radio
Dapat hadiah tiket nonton konser KLAKustik
Teman nolak dikasih tiket, anak UTS
Mama nolak, terlalu malam
Dia yang baru dikenal
Jawabannya IYAAAA !!!
Ambil tiket
Lihat mapping di internet, Tribune

Jakarta, 26 November 2013

Kerja seperti biasa
Ternyata ada latihan nyanyi
Lanjut forum HR di gedung yang sama
Ketemu dia dan berangkat konser
Ngobrol di jalan
Registrasi
Surprised luar biasa
Dapat tempat di PLATINUM!
Baris kedua dari panggung
Pulang
Ngobrol di jalan
Nyari makan tengah malam
Ngobrol beberapa jam
Yang terasa kayak ngobrol cuma setengah jam
Harus balik ke rumah
Karena 3 jam lagi waktunya berangkat ke kantor.

Dua hari yang berjalan terlalu cepat
Kata pepatah, "Waktu akan cepat berlalu saat kita merasa bahagia. Atau kelewat bahagia."
Am I ?
Apakah ini konspirasi semesta atau.. Hanya sekedar kebetulan belaka?
Well.. Enjoy the show.
Mari mulai menikmati rasa..

Saturday, August 24, 2013

Whatever


 
 
 
 
 
 

 
“Hmmm.. Kamu orangnya pemilih sih Des. Atau gak mau buka hati kamu untuk orang lain. Banyak loh yang sayang sama kamu, tapi kamu cuekin.”

“Eeemmm… Gitu yah.. Entah deh. Saat ini gue semacam gak antusias dengan Love Thing. Hahaha. Salah banget yah.”

“Kok bisa gituh?”

“Entah deh.. Gue semacam whatever deh sama love things. Belum ada yang bikin jantung gue ngerasa bergejolak lagi. Mungkin, apa yang gue cari belum ketemu kali yah. Loe kan tahu gue nyari yang kayak apa.”

“Naahhh.. kan. Loe punya kriteria. Mungkin kriteria loe kali yang susah."

“Gak lhaaa.. Kriteria gue cukup yang standar ajah. Cuma mungkin antusiasme gue kali yah yang mulai berkurang. Dah gak kayak ABG dulu yang banyak waktu penjajakan dengan si ini si itu si anu.. Sekarang simple sih buat gue. Perbanyak aja temen dulu. Once ada yang mau serius, langsung menghadap ke bokap nyokap aja deh”

“Wuihhh.. Ngadep mah gampang. Ngomong nya yang susah. Hahahaha.. Lagian serius dulu kali sama kamu nya, sebelum serius ngadep ke mama papa kamu.”

"Gitu yaahh.. Seriusnya pake status juga? Aaahhh.. Auuukk aahh.. puyeng gue. Pelan-pelan aja deh guenya. Gak mau terlalu GR dan nuntut status ini itu. Mau sayang silakan, mau serius silakan, cuma yang itu. Mau status, ngadep aja ke bokap nyokap gue. I’m very open with that..”

Wednesday, August 21, 2013

Interaksi Rindu


 
 
 
 
 
 


“Sayah tipikal orang yang punya ingatan kuat terhadap aroma tertentu.. Hmm.. Aroma itu muncul menyeruak lagi ke suatu masa.. arrgghh” (@paulinadessy, 30 Juli 2013)

Tentang kita banyak yang membuat aku bingung
Interaksi tanpa banyak kata, tapi membuahkan banyak rindu
Gak hanya rindu semua cerita kamu tentang dunia

Rindu aroma mu sesekali menyeruak dalam ingatan penciumanku
Extrem memang...
Tapi entah lah..

Mungkin karena hati dan pikiran ini sangat keras bertentangan tentang kita..
Kita yang hanya bisa sampai di titik ini, tanpa pernah bisa kemana-mana
Tragis?
Memang itulah adanya
Aku yang hanya bisa rindu ceritamu, cium dan pelukanmu
Tapi, sekaligus aku yang tak pernah bisa lebih dari sekedar rindu
Kadang, sesekali ingin tanyakan “Apa kabarmu?”
Tapi, usaha itu terasa bagai usaha membunuh diriku perlahan
Entah bagaimana dengan kamu
Sekedar rindu padaku
Atau...
Sama-sama hanya butuh singgah sejenak, sebelum menemukan rindu yang lebih nyata..

Selintas Rindu Khatulistiwa (Random Words #9)

Pagi ini selintas rindu melalui khatulistiwa ku..
Sesegar udara pagi yang memenuhi rongga dada ini..
 
Jam pun terus berdetak menghitung rinduku
Satu.. Dua.. Sepuluh.. Tiga Puluh..
Sesekali membuka gambar yang nampaknya wajahmu..
Buat hati bergetar... namun entah mengapa getir malah menggoda..
 
Kucoba hirup sekali lagi udara pagi ini
Udara hangat, sehangat rindumu
Entah di mana dan kapan kita akan bertemu
Yang pasti ku kan tunggu dalam khatulistiwa
Yang kau pasti tahu adanya aku..


(based on tweet, Minggu 18 Agustus 2013)



Friday, August 02, 2013

Monday, July 29, 2013

Peran yang Sempurna

 
"Hidup bukan skedar mengejar apa yg kita inginkan.Namun,bagaimana kita memainkan stiap peran kita dgn sempurna sampai batas waktu akhir ditentukan."-Antigoneo

C.H.O.I.C.E

 
Love me or Leave Me?
Never cry on other's choice that want to leave you.
Cry on, someone that love you sincerely..
As simple as that.

Own Home

 
Je... I hope that can find my own home so soon..
The place that I can share for
The reason that I work for
The dish that I cook for
Keep my heart warm and keep believe in Your way..

Big Price Ever


 
“Regret is a big price for bad decision”

Sebagai seorang sagitarian (hmmm... gak papa yah kambuh lagi untuk mengeneralisasi berdasarkan zodiak), Regret aka penyesalan gak pernah ada dalam kamus hidup saya. Suatu kegagalan selalu dianggap sebagai sebuah realita kehidupan yang bisa kita cari solusinya dan coba lagi sampai berhasil.
Entah kenapa, kali ini saya agak berpendapat di luar kebiasaan saya. Empat bulan terakhir, karena sebuah masalah hati betapa saya baru sadar dan menghayati yang namanya kegagalan yang berujung pada sebuah penyesalan. Kalau sudah ada kata gagal + menyesal, berarti saya menemukan sebuah kegagalan di mana saya gak bisa kembali untuk meraih lagi sampai dapat.
Kadang, yang namanya ujian hidup memang gak pernah dapat ditebak. Hal yang tadinya kita anggap sebagai sebuah masalah besar, ternyata bukan masalah pada ujungnya. Dan segala sesuatu yang awalnya manis belum tentu gak menyimpan sebuah masalah besar.
Sampai saat ini, saya merasa menyesal dengan keputusan saya untuk menjadi lebih keras melebihi batu. Betapa saya ingat, usaha orang lain yang ingin memperbaiki hubungan dengan saya, dan dengan sombongnya saya tolak mentah-mentah. Mungkin saat itu, saya sedang ada di atas angin dan begitu banyak kesempatan yang datang pada saya seakan bulan pun dapat saya gapai. Benar, salah satu benda angkasa itu saya dapat, namun apa yang terjadi setelah puluhan bulan euforia menjelajah angkasa? Benda angkasa itu, membiarkan saya jatuh ke bumi melewati dan terbakar atmosfer. Hingga tidak ada lagi sisa yang tertinggal. Hanya menjadi serpihan debu yang gak ada artinya lagi.
Di saat mencoba meramu kembali diri menjadi sesosok manusia berarti, saya mencoba untuk mengumpulkan keberanian untuk meminta maaf kepada dia yang mungkin pernah saya sakiti hatinya. Dan cukup terkejut dengan apa yang menjadi respon yang muncul. Dengan penuh ketenangan tanpa menghilangkan antusiasme, dia kembali berusaha menenangkan dan menumbuhkan kembali nilai hidup saya yang sempat hilang. Masih sama seperti yang dulu dia lakukan kepada saya. Di saat itulah, I know that I've made very bad decision.
Memang sekarang ini, sudah tidak mungkin untuk saya kembali dalam kehidupannya. Namun, saya bangga dan bersyukur, boleh dan pernah mengenal orang seperti dia.
Sama seperti kata pepatah, “Something happen for a reason”.
Kalau saya dulu gak pernah memutuskan berpisah dengan dia, saya gak akan pernah merasakan kegagalan dan penyesalan ini yang saya yakini akan saya ingat dan menjadi pelajaran penting untuk saya dan masa depan saya.
Dan dari dia, saya belajar, tulus itu lebih terasa saat kita 100% bisa menerima orang yang mengecewakan kita apa adanya tanpa ada rasa dendam lagi dalam hati kita.
Have a nice day all.. Let fill our world with sincerity.. Sekian dan terima kasih..

Sunday, July 28, 2013

Next to You



Duduk tenang di sebelah dia, sembari mendengarkan pendapat dan pengetahuan tentang segala sesuatu seakan membuat sang waktu enggan berdetak.

Wednesday, June 12, 2013

Bakso Apa Adanya

 
A : Des, loe makan bakso kok gitu, gak ditambah sambel or kecap?
B : Iya nih, kok gitu sih, Des. Makan bakso dimakan gitu aja, gak nambah-nambah apa gitu.
Me : Iya, gue kan orangnya mau terima apa adanya.
*ngookkkkkk *seketika hening
 

Isn't It Wrong Way ?

 
You still can find opportunities even you feel that you going in the wrong way..
Just challenge your self to be your best self..
 
(Paulina Dessy, Tweet of 28/05/13)

Saturday, June 01, 2013

Pelarian Tiada Akhir




















'A : Eh, ini permainan Temple Run tuh gak ada garis finish nya yah? / B : Iya ini gak ada finish nya. Lari terus ngumpulin poin. / Me : Berarti harusnya games ini judul nya "Pelarian Tiada Akhir" yah?'

Pernah kepikir gak sih dalam benak kita, kalau hidup kita nih kayak main games computer? Terus berlari tiada akhir sampai garis akhirnya ditentukan sama Yang Maha Kuasa.

Ibarat permainan Temple Run, hidup kita ini emang di setting untuk terus bejalan, bahkan berlari mengumpulkan poin demi poin kehidupan. Kita gak boleh lelah dan berhenti sejenak apalagi berusaha untuk kembali ke masa lalu. Karena di belakang kita sudah siap segala resiko yang terus mengikuti kita. Kayak sosok burung maut dalam permainan Temple Run ini.

Suka gak suka, mau gak mau, hidup emang harus terus berjalan. Tinggal pilihan kita, mau berusaha berlari menghadapi tantangan dan rintangan untuk ngumpulin poin atau lelah dan berhenti untuk dimakan burung maut di belakang kita.

Friday, May 17, 2013

Over Do(a)sis

“Tiap loe ada masalah, loe berdoa sama yang di Atas. Minta kesabaran sama Dia. Itu membantu banget.”
Beberapa hari terakhir, ngobrol sama yang di Atas menjadi sebuah pelarian yang manis untuk saya. Betapa tidak, tiap air mata ini ingin meluap langsung saya buru-buru mencari tempat yang aman dan langsung nyebut nama DIA. Ehh.. bukannya langsung menjadi tenang, air mata malah makin deras meluncur dari sudut mata saya. Bagaikan air bah akibat tanah longsor.. Bulir-bulir besar air turun sangat deras dari mata ini. (Hhmmm.. Agak berlebihan yah kata-katanya. But it’s true.)
Di antara isakan tangis, bibir ini selalu mengucap maaf sekaligus doa kepada Sang Pencipta. Yah namanya juga manusia.. Kalau sudah lagi sedih mengarah ke depresi selalu yang diingat yah Tuhan.. Karena mungkin Tuhan makhluk imajinatif (yang mungkin dibuat oleh manusia) yang menjadi satu-satunya harapan terakhir.
Saat berulang kali menyebut dan berkeluh dengan Dia, saya menjadi berpikir. Andai saya jadi Tuhan, saya bakal sebel banget lihat manusia super rewel macam saya ini. Ibarat nya junkies, saya ini udah ketagihan benda imajinatif bernama Tuhan. Pagi, Siang, Sore, Malam, Tengah Malam saya merasa gak afdol kalau belum ngobrol sama Dia. Sampai-sampai saya berpikir, jangan-jangan obrolan saya dalam doa ini sudah masuk dalam kategori Over Dosis !
Saya jadi berpikir dan berandai, apakah Dia menjadi bosan dengan saya dan doa saya yang itu-itu saja. Kadang berandai juga Dia berkata demikian :
“Loe harusnya sadar, kalau doa loe tuh mustahil. Impossible neng. Udah sana cari kegiatan lain yang lebih relevan sama hidup loe.”
Atau semacam ini...
“Ok, gak usah dikasih tau lagi. Saya sudah tau kok apa yang akan kamu ucapkan dan kamu minta. Bosen gak sih kamu minta itu terus.. Saya aja dengarnya bosen.”
Hmm... Kadang pikiran buruk saya begitu imajinatif sampai ke tahap ini. Kebayang banget kalo Tuhan bakal ngejawab doa-doa kita dengan versi imajinasi saya tadi. Yang ada kita bakal sakit hati, hilang harapan, dan sangat mungkin tingkat bunuh diri bakalan tinggi banget.
Jujur.. Saya tipikal orang yang sebenarnya malas curhat. Karena saya selalu gak enak untuk menumpahkan uneg-uneg saya ke manusia lain, yaitu teman-teman saya. Ada rasa takut untuk tidak didengarkan. Takut merepotkan orang lain untuk mau mendengarkan cerita saya dan membantu saya mencarikan solusi untuk masalah saya. Which is setiap orang punya masalahnya masing-masing. Beban pikiran dan perasaan manusia mungkin terbatas untuk bisa lagi menampung masalah orang lain. Dan yang paling penting lagi, kalau kita curhat ada cap “Masalah gitu aja loe cengeng. Cemen Man!!”
Pernah dalam suatu kesempatan makan siang, saya benar-benar tidak mampu membendung tangis saya. Dan sekeliling saya tidak ada tempat semacam toilet atau gudang untuk tempat saya bersembunyi. Dan tak sadar air mata ini mengalir deras (sembari saya mengunyah makanan saya). Seketika itu, teman-teman di sekeliling saya menatap saya bingung dan bertanya, “Kenapa loe, Des?”  Dalam isak saya menjawab, “Gue patah hati”. Dan Voilaaa teman-teman saya menatap saya bingung dan bersamaan mengucap, “Udah.. gak usah dipikirin. Makan lagi gih.” (WTF !! Pingin rasanya saat itu saya mengubur diri saya jauh ke dalam dasar bumi. Guyss, kemana sih perasaan kalian??)
Dari kenyataan itu, mulailah saya begaul dengan narkoba bernama DOA. Setiap saat saya galau langsung saya mengucap nama DIA , Sang Pencipta. Apakah saya langsung mendapat jawaban? Hmm.. boro-boro dapat jawaban. Melihat wujud Sang Dia saja saya ndak pernah (Dan jangan dulu kali yah.. Belum waktunya juga. Hehehe). Namun, aneh luar biasa.. Setelah mengecap Doa, saya seperti melayang di dalam dunia penuh harapan. Dalam 5-10 menit efek nya adalah ruang dada seakan terisi kembali dengan harap. Harap, bahwa saya tetap dapat melanjutkan hidup ini. Harap, bahwa Sang Pencipta mendekap saya, menyemangati saya, dan tak akan meninggalkan saya (Gilee.. bahasa nya cinggg..)
Apakah harapan itu akan menjadi jalan keluar saya? Entah lah.. Yang saya tahu sekarang, dengan harapan-harapan itu menjadikan saya seperti sekarang ini. Tetap berani menjalani hidup , walau rasanya gak enak sama sekali. Entah besok apa yang terjadi, biarlah tetap menjadi misteri Sang Ilahi.
Yang saya masih syukuri sekarang adalah.. saya masih boleh diberikan kesempatan untuk berharap dan memupuk harapan saya. Harapan untuk diberikan yang terbaik dalam hidup saya seturut dengan segala rencanaNya..

Ku Ingin (Kembali) Mengasihi Mu

Saat itu, saat aku berlutut di hadapanMu
Saat aku menghadap kehadirat Mu
Kembali kuingat kejadian itu

Aku sadar Tuhan, saat itu aku telah melukai Engkau
Saat mengenang pengorbanan HidupMu
Ku malah tak dapat menahan rasa emosi itu
Ku malah biarkan Sang Gelap kuasai hatiku
Padahal saat itu aku berada dalam sucinya rumah kudus Mu

Akhhh..
Andaikan saja Tuhan..
Andai ku dapat kembali ke masa itu
Sungguh ku kan berusaha tak akan lukai hati Mu

Aku sungguh kalah dari godaan si Jahat
Kini hanya rasa sesal dan malu yang tersisa
Saat kulihat wajah suciMu tergantung di salib nan Mulia
Ku sungguh malu dan hanya bisa mengalirkan  air mata
Berjuta maaf kupanjatkan selalu untuk Mu
Mungkin tak akan pernah cukup menghapus dosaku
Tapi kuyakin, Kau Maha Pengampun
Biarlah rasa sesal itu selalu menjadi pelajaran berharga dalam hidup
Yang selalu ingatkanku untuk mengasihiMu
Selalu..

Wednesday, May 15, 2013

Dari Diam Kepada Diam Untuk Diam

Saat ini aku hanya bisa diam
Walau bukan begitu maksudku
Tapi biarlah untuk sejenak aku diam

Biarlah begini dulu.. Diam..
Diam-diam aku merasamu
Diam-diam aku merindumu
Diam-diam ku kirimkan doa untuk mu
Diam-diam aku tetap menyayangimu
Diam-diam ku taruh harapan ini padamu

Dalam diam walau menyakitkan kurasa indah
Karena ku dapat rasakan benar tulus hati ini
Tulus yang kuharap dapat kau rasakan dalam diam mu

Dalam diam kucoba sampaikan
Harapan kepada Sang Maha Diam
Yang walau kusampaikan lewat diam, ku yakin Dia kan mendengar

Biarlah Dia yang kan menyentuh dan menyampaikan rasa ini kepadamu dalam semua diam mu..

Sunday, May 12, 2013

Beri Waktu kepada Sang Waktu

Mba sudah berkeluarga atau belum?
Belum pak. Masih nanggung diri sendiri.
Memang usianya berapa?
27 tahun.
Oh yah masih muda yah. Untuk ukuran model wanita karier seperti mba nya 27 tahun masih muda banget. Masih panjang waktunya.
Kelihatannya saya tipikal wanita karier gitu yah pak? Hehehehe.. udah mau kepala 3 nih pak. Kayaknya malah sudah telat berkeluarga. Haha..

Ini sepenggal dialog antara saya dan seorang bapak yang sebenarnya gak terlalu saya kenal. (Malahan, baru kenal pagi itu. Hahahahay).
Pagi itu saat sedang sarapan sendiri di kantin, seorang Bapak menghampiri saya dan duduk satu meja dengan saya. Seperti biasa kalau ketemu orang yang gak dikenal , obrolan pasti dimulai dengan beberapa pertanyaan standar. Apa sih yang ditanya kalau bukan tinggal di mana? Di kantor ini posisi bagian apa? Sudah berkeluarga atau masih single? Dan sederet pertanyaan sesuai SOP obrolan orang yang baru kenal.
Pagi itu, seperti biasanya saya jarang berbicara kalau gak ditanya. Jadilah, pagi ini saya menjadi pendengar yang baik untuk cerita sang Bapak yang sarapan pagi bareng saya hari itu. Mulailah dia bercerita tentang keluarga dan pekerjaannya. Mulai tanya-tanya kok saya masih single. Yah namanya juga baru kenal, pasti jawaban saya seadanya aja. Saya bilang aja, “Belum waktunya kali pak. Udah mau tenggat waktu yah padahal kalau buat perempuan? Hahahaha.. Mungkin belum ada jodoh yang pas. Mungkin juga belum waktunya pak. Belum dikasih kepercayaan sama yang di Atas.” Dan serangkaian jawaban standar lainnya kalau ditanya “Kenapa belum menikah??”
Oh iyah, Bicara mengenai waktu, saya jadi inget salah satu analogi yang ditulis oleh Oka @landakgaul dalam bukunya “Analogi Cinta Sendiri”. Kebetulan buku ini direkomendasi sama seorang teman yang pakarnya dalam dunia per-GALAU-an anak muda. (Dan saya juga rekomendasi buku ini untuk dibaca).
Dalam buku ini, tertulis
“Akhirnya gue paham apa yang dimaksud Einstein tentang relativitas waktu. Ketika gue lagi bareng Regina dan gue merasa senang banget waktu akan terasa sangat cepat. Tapi, pas gue berusaha menghindari Regina dan kebetulan harus bareng dia, rasanya waktu nggak berjalan” – Analogi Cinta Sendiri, hal 69-70.
Dari sini, langsung lah saya ber-flash back ke waktu hidup saya semenit lalu, sejam, sehari, seminggu, sebulan, setahun yang lalu.. Bener banget, yang namanya waktu emang relatif banget. Kalau kita lagi happy dan lagi bersama orang yang bikin kita  happy rasanya waktu tuh berjalan cepppeeett bangeett.. Tapi kalau kita lagi kesel, kecewa, sedih, ngarep ketemu orang yang kita sayang tapi gak bisa ketemu, itu rasanya semenit aja berasa 80 tahun, laaammmaaa buangeeettt..  Sampai kadang kita pingin banget punya remote waktu, skip ke masa-masa hanya saat kita bahagia saja. Tapi apa bener yah, kalau kita punya remote waktu itu dan terus kita bahagia terus kita juga pasti bakal happy.
Gimana kita bisa tahu yang namanya rasa bahagia kalau gak pernah ngerasa sedih, kecewa, terluka?
Jadi ingat satu kesempatan dengan dia (yang dalam blog ini bernama samaran Toni). Dalam sebuah pengakuan blak-blakan saya mengenai cinta, Toni pernah bertanya,
“Seumur hidup, kamu gak pernah ngerasain ditolak yah cintanya sama orang lain?”
Dengan jumawa saya menjawab,
“Hmmm.. seumur hidup, tema hidup aku tuh kayak lagu Dewa 19, Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku.. Jadi yah sebisa mungkin jangan sampai ditolak deh..hehehe”

Saat itu, saya hanya merasa Toni bertanya itu sekenanya dan gak ada arahan apa pun. Dan ternyata beberapa hari setelah itu saya dihadapkan pada kenyataan bahwa dia bilang udah gak mau menjalin hubungan sama saya dan dia juga gak tahu perasaan sayang dan cinta dia pergi kemana. Kasarnya cinta saya ditolak sama Toni. Dan respon perempuan kalo cintanya ditolak yah meratap, ngemis-ngemis cinta sama dia.. (Hahaha.. !! ini tho rasanya ditolak cintanya ! Oke, checklist of one more experience)

Dan mulailah saya masuk dalam kenyataan relativitas waktu yang paling menyebalkan, harus nunggu gak tahu sampai kapan dan dengan tingkat probabilitas yang entah persentase nya saya sendiri gak tahu. Masuk dalam periode di mana waktu begitu lama berjalan dan saya terjebak dalam kebingungan “Gue cinta dia, tapi gue gak bisa bilang dan mengekspresikan hal itu sama dia. Gue sayang sama dia, but can do nothing to show that I'm care. Feel like hell”.
Kalau Maliq & D’Essentials punya lagu “Beri Cinta Waktu” , saya rasa lagu itu yang paling pas buat keadaan saya sekarang. Berikut ini liriknya :
Dengarlah bisikkku Saat ku merindumu
Tetes air mata Tak dapat sembunyikan rasa
Cintaku untuk dirimu

Bilakah kau tau Ketika kau jauh
Menangis hatiku Saat kumemanggil namamu
Tiada lagi hadir untukku..oh

Reff:
Bila ku katakan kini Arti hadirmu disini
Mungkinkah kau kan kembali
Bersama denganku

Beri cinta waktu Untuk memahami Untuk meyakini
Bila esok yang kan terjadi Semua indah yang terjalani

Dengar bisikku Ku merindumu
Kini kau jauh menangis hatiku
Masih adakah ruang hatimu
Untukku kembali..oh
Yup.. Sekarang saya hanya bisa memberikan waktu pada cinta untuk menemukan jalannya kembali.
Namun, sesuai dengan teori relativitas waktu tadi yah terima saja bila sang waktu tak akan pernah memberikan tahu rencana kapan dia akan memberikan jawabannya. Dan kembali saya ingat statement si Bapak teman makan pagi hari itu.
Hidup ini gak ada tenggat waktu nya.. Begitu pun dengan berkeluarga.. Kalau sudah waktunya, pasti semua akan berproses. Yang penting kamu jangan lupa tetap punya harapan. Karena cuma harapan yang bisa buat kamu tetap hidup..

Monday, May 06, 2013

More than Worth It

“Lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati”
Ungkapan ini, mungkin sangat sering kita dengar dan seringkali kita jadikan guyonan dengan teman-teman.
Anyway.. ngobrol tentang sakit gigi, sudah hampir 3 tahun saya menggunakan kawat gigi.
Which is, untuk semua orang yang pernah pakai kawat gigi pasti tahu persis deh rasa penyiksaaannya. Hehehe..
Beberapa minggu lalu, demi merapikan gigi bagian atas, atas persetujuan saya dokter terpaksa mencabut 2 gigi saya supaya masih ada ruang gerak untuk gigi yang lainnya sehingga mudah untuk dirapikan.
Setelah hampir 1 bulan setelah pencabutan gigi, mulailah penyiksaan selanjutnya dimulai. Untuk merapikannya, gigi bagian atas dipasang semacam per pendorong agar gigi bisa bergerak mundur ke belakang. Belum puas dengan memasang per, dengan sadis si dokter memasang semacam karet penarik agar gerak mundur si gigi lebih cepat lagi.  And this pain feel like hell.
Ahhh, ada-ada saja ide si dokter kali ini, pikirku. Ditambah lagi dengan narasi-narasi pengantar dari dokter,
“Nanti setelah dipasang per dan karet penariknya, besok siap-siap gak bisa makan lagi yah. Rasanya pasti luar biasa sakit. Yah.. ini gigi kamu bandel. Pakai 1 treatment pasti lama geraknya. Jadi kita dobel yah. Gigi akan didorong dari depan plus ditarik dari belakang. Sakit nya biar sekalian. Saya bilang ini ke kamu dari awal, biar kamu gak cerewet sakit gigi sama saya.”
Dan sepulang dari dokter, mulailah kekhawatiran saya. Betapa tidak, dalam 1 bulan terakhir saja bobot badan saya sudah berkurang cukup signifikan. Apa alasannya? Sudahlah tidak perlu diceritakan lagi, cukup baca blog-blog saya sebelumnya.
Pagi ini.. gigi bagian atas saya sudah mulai berkontraksi..
Hmm.. well it’s really super duper painfull.
Selain harus berjuang menahan derita setelah gigi dicabut, sekarang derita ini bertambah dengan gaya tarik-dorong si gigi.
Seketika ada rasa penyesalan dalam hati. Kenapa kemarin milih setuju untuk cabut gigi yah.. (Hahahaha.. as ussual yah penyesalan selalu datang terlambat kan. Kalo datang duluan namanya PENDAFTARAN kan yahhhh.. bahahaha).
Tapi ajaib sekali lohhh.. Dari kejadian ini, saya seakan mendapat wangsit / insight  yang cukup menyemangati (at least buat diri saya sendiri).
Well.. treatment gigi ini emang menyakitkan banget. Tapi mungkin dengan peristiwa dicabutnya 2 gigi saya serta aksi tarik-dorong ini menyadarkan saya. Hidup memang mungkin gak semulus yang dibayangkan. Banyak aksi dan pengambilan keputusan yang kadang menyakitkan. Seperti gigi yang mau dirapikan, harus dicabut untuk memberikan ruang gerak agar lebih leluasa untuk dilakukan banyak aksi perbaikan. Dan tentunya setiap aksi perbaikan gak  semudah yang kita perkirakan.
Sama seperti hidup kita..
Saat semua seakan terlalu berhimpitan dan menumpuk, mungkin kita perlu mengambil keputusan ektrim untuk memberikan ruang gerak pada sebuah atau beberapa buah perubahan besar dalam hidup kita. Sakit? Pastinya. Menyebalkan? Sudah tentu.
Namun, bila kita mengingat kembali tujuannya yaitu untuk suatu hal yang lebih baik,  I think that could be more than worth it.

Wednesday, May 01, 2013

Abu - Abu

Kawan.. Pernahkah engkau merasa tersesat dalam hidupmu sendiri?

Saat ini aku merasa hidup dalam dunia hitam-putih-abuabu.
Di mana tak ada lagi warna merangkai hari-hariku.

Setiap kali kulihat di depanku orang berjalan, berbicara, duduk, diam, berlari, tertawa..
Namun ku seperti tak paham apa yang mereka lakukan.
Entah aku yang tak mengerti.. Atau aku yang tak mampu merasa lagi?

Detik demi detik menjalin menit merangkai jam, hari, minggu, dan bulan..
Setiap hari aku membuka mata dan beraktivitas penuh namun tiada makna tercipta dalam rasa.
Entah ada di dunia bagian mana aku tersesat?
Rasa nya aku ingin kembali pulang, walau saat ini ku tak tau arahnya.

Kini aku terdiam dan terjebak dalam lingkaran penuh kebingungan.
Hanya menatap kosong dunia abu-abu ini.
Ku harap kan merah, kuning, hijau, biru kembali mewarnai hari ini.

Semoga Sang Pelukis hidup ini kan mendengar harapanku..

Kangen Dia

Tuhan..
Aku kangen dia..
Ada banyak cerita di hidupku yang ingin aku bagikan dan ceritakan kepada dia
Tapi, aku takut Tuhan..
Aku takut mendapat respon pahit itu lagi..
Padahal rasanya jiwa ini kembali hidup saat aku bisa bercerita kembali kepada dia...
Aku kangen dia, Tuhan..
Kangen senyum yang menyemangati itu..
Kangen ide-ide dan pemikiran-pemikiran gila itu..
Kangen omelan dan nasihat-nasihat itu..
Kangen rasa itu..
Rasa membutuhkan dia, selalu...

Sunday, April 28, 2013

Yes, I will Try..

 
 
Yes, I will try
Whether you said don't
I keep trying even just in my mind..
 
 
- Asher Book, Try -

Terlanjur Sayang


...
Apakah diriku yang bersalah?
hingga pisah di depan mata..
Tetapi diriku masih, tetap cinta kamu kasih slamanya
Sampai kapan juga..
...

Friday, April 26, 2013

Jangan Pernah Tanyakan..

Jangan pernah bertanya, 'Cintakah kamu padaku?' kepada orang yang sudah Engkau tahu mencintai dan menyayangi kamu..
Namun selalu katakan 'Aku cinta kamu' kepadanya..

Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk selalu menyatakan 'Aku cinta kamu' kepada orang yang benar-benar kamu sayangi..

Karena mereka selayaknya mendapat pengakuan itu dari mulut, hati, dan pikiranmu..
Bukan mendapat sebuah kesangsian akan rasa mereka..
Karena kamu gak akan pernah tahu, kapan kamu akan kehilangan mereka...

Walaupun saat ini ku tak dapat katakan itu pada dirinya.
Biarlah lewat tulisan ini, dia tahu dan merasa kembali..
Aku rindu, sayang, dan cinta dia..

Wednesday, April 24, 2013

Aku Cinta Dia


Tuhan..
Betapa jiwa ini tak ada rasa lagi tanpa dirinya..
Baru kali ini , kurasa sakit tak hanya di raga, namun juga di jiwa.
Kini aku paham Tuhan... semua pasti akan ada konsekuensinya.
Bila boleh aku meminta, 1 kesempatan
Kesempatan untuk meraih apa yang aku butuhkan
Karena untuk kali ini aku paham apa yang aku butuhkan
Bukan sekedar apa yang aku mau dan aku rasa.
Dengan semua resiko dan konsekuensi yang ada, kuyakinkan kembali jiwa ini

Aku Cinta Dia..

 

 

-dedicated to ADP-

Jiwa yang Hilang..














Dua minggu sudah berlalu.
Rasa gemetar dan derasnya aliran air mata seakan tiada henti.
Entah mengapa, kesempatan itu benar-benar sulit kudapatkan lagi. Aku tak tahu, mengapa kamu sampai semarah itu padaku?
Berkali kucoba cairkan suasana. Mencoba menjadi air saat api mu begitu membara.
Namun entah, tersesat di mana rasa sayang dan cinta yang sudah terjalin hampir 2 tahun ini.
Yang kudapat lakukan, berdoa dan berharap bila rasa itu menemukan jalannya kembali.
Dalam hati kecil ini, aku masih merasakan sayang dan cinta itu dalam hatimu. Namun mengapa kamu begitu tinggi gengsi untuk mau memaafkan aku? Padahal, dulu kamu yang selalu menyadarkan dan membuat aku mau memahami bahwa cinta adalah memaafkan dan menerima kembali.
Kamu tahu, mas..?
Saat kamu tak ada di sini, sesak rasa dada ini. Menikmati hirupan oksigen saja rasanya aku tak mampu.
Ku dapat memahami, sulitnya hidup tanpa kamu.
Memang ku mampu menjalani aktivitas ku tanpa kamu.. Namun, apalah rasanya, aku hidup tanpa jiwaku.
Ku sadari, jiwa ku butuh kamu..
Entah apa yang membuatku benar-benar membutuhkanmu
Namun yang kutahu, jiwa ini hampa tanpa dirimu. Kosong..
Bukan maksud aku untuk merajuk.. Namun, dengan tulus harus kukatakan,
Aku Cinta Kamu..
 
To : Mas ADP (dengan nama samaran dalam blog Toni)

Sungguh

Sungguh, saat ini aku hanya butuh sebuah pelukan.
Untuk menguatkan aku..
Betapa aku saat ini merasa sendiri
Tersesat entah di mana
Kali ini sungguh, andai aku punya mesin waktu
Aku kan kembali ke sana.. dan berjuang untuk semua kebaikan kita
Tak mengucap kata menyerah, karena sebenarnya ku tak ingin menyerah

Tuhan..
Aku mohon topang jiwa ini
Ku merasa ku tak lagi miliki jiwa dan raga ini menyatu
Ku merasa hilang tak hanya sebagian jiwaku, tapi seluruh jiwa ini pergi

Tuhan..
Kepada Mu aku hanya dapat bersandar
Aku tahu Engkau lah satu-satunya andalanku
Tapi..
Engkau tahu Tuhan.. betapa aku terlampau takut
Takut jiwa ini pergi tak akan pernah kembali
Takut ku akan tak sekuat yang Engkau harapkan
Entah apa yang akan terjadi di depan sana..
Ku harap Engkau kan selalu ada
Di saat manis dan pahitku
Saat aku merasa rencanaku tak sesuai dengan rencana-Mu
Biarlah ku serahkan sepenuhnya hidupku dalam tuntunan-Mu
Walaupun derasnya air mata mengalir seakan tak henti
Namun ku yakin, semua kan indah pada waktunya..

Sunday, March 31, 2013

Wajah Cinta

Sore ini teringat dalam benak Sissy pertengkarannya dengan Toni, kekasihnya.
Dalam marahnya, Sissy masuk dalam siklus yang selalu berulang dan mengucap ingin berpisah dengan Toni.

Bukannya tanpa penyesalan setelah mengucapkannya.
Pertengkaran yang sebenarnya karena hal-hal yang tidak begitu fundamental.
Pertengkaran akibat mereka masih perlu untuk mengenal satu sama yang lain.

Penyesalan yang luar biasa itu muncul.
Bagaimana dia kembali ingat, komitmennya pada Tuhan untuk belajar akan sebuah ketulusan.
Ketulusan hati yang ingin dia miliki untuk menjadikan hidup lebih baik lagi.
Namun, ternyata dia kembali jatuh lagi.

Setelah mengucap maaf, Sissy sadar semua tidak akan dengan mudah kembali seperti semula.
Layaknya, kayu yang tertancap paku tetap meninggalkan bekas walau pakunya sudah dicabut.
Dengan harapan ingin memperbaiki hubungan, Sissy mengajak Toni untuk mencoba mendapatkan quality time berdua.
Menghabiskan waktu berdua untuk menyuburkan kembali rasa cinta dalam hati.

Seperti biasa, Toni dan Sissy bersama menonton film terbaru.
Saat film berlangsung 15 menit, Toni mulai memejamkan mata dan tertidur.
Padahal saat itu adegan film sedang penuh aksi.
Disudut mata, Sissy melirik kekasihnya yang tertidur sangat pulas.
Sissy paham betul, aktivitas Toni yang sangat padat minggu itu banyak menyita waktu istirahatnya. Namun, keinginan Toni untuk pergi dengan Sissy hari ini sudah sangat membahagiakan bagi Sissy. Hingga Sissy membiarkan Toni pulas dalam tidurnya.
Lalu selama beberapa menit, Sissy melihat wajah Toni.
Betapa dia tersadar, wajah ini selalu dia rindukan dalam hari-harinya.
Betapa senyum itu selalu membawa bahagia dalam hatinya.
Saat itu, tanpa sadar Sissy bergumam dalam hati,

"I love you, Ton.. I love you.."

Wednesday, March 13, 2013

Keep Smile.. Always Smile.. Smilling !!


Honestly, I'm hurt..
Maybe, it was not my day..
Keep trying and always Smilling.
Keep believe that world would give me bunch of smiles back..