Tuesday, October 11, 2011

I Love You from the Start

Percaya gak sih dengan yang namanya takdir?

Apa bener semua jalan hidup ini sudah diatur oleh Tuhan? Apa benar semua tujuan hidup kita sudah digariskan? Apakah benar jodoh kita telah ditentukan sejak lahir? Bicara soal takdir dan jodoh, setiap orang pasti berbeda-beda pengalaman yaa.

Dalam sebuah perbincangan malam dengan nyokap, doi sempet cerita ‘gosip’ terbaru yang dapat menjadi bahan cerita kita berdua.

‘Tau gak sih, kalau mantanmu tuh sekarang udah punya pacar baru?’

‘Ya elah maa, kan aku udah cerita. Pacarnya sekarang itu temen waktu kuliah. Wong sidang skripsinya aja bareng. Kayaknya waktu dulu di kampus, aku beberapa kali lihat mereka ngobrol sih. Emang kelihatannya udah deket dari dulu. Mungkin dulu belom ada kesempatan kali yah.’

‘Iyaaa.. denger-denger tuh dia sebelum jadian sama kamu udah nembak itu perempuan, tapi di tolak. Udahan gitu jadian deh sama kamu. Eh, sekarang mereka jadian deh.’

‘Iya sih, aku tau kok. Lagian waktu terakhir-akhir sama aku udah terasa banget kok. Hubungannya mereka udah intens banget. Yah, kalo sekarang malah jadian yah mudah-mudahan namanya jodoh.’
----------------------------------------------------------------------------

Di lain kesempatan, seorang teman bercerita tentang nasib percintaannya,

‘Gue akhirnya milih dia jadi cowok gue.’

‘Bagus deh. Secara kan loe temen baik sama dia dari dulu.’

‘Iya sih. Sebenernya gue udah naksir nih anak dari dulu jaman gue remaja. Jaman masih cupu. Tapi entah tiba-tiba dia ngilang karena masuk asrama. Gue menjalin cinta sama siapa, dia pun sama siapa.. dan sekarang kita ngerasa ternyata saling sayang. Ya udah deh, jadian ajah.’
---------------------------------------------------------------------------

Atau sebuah perbincangan penuh kebingungan antara teman,

‘Kemarin gue pulang kampung halaman yah…  Terus ketemu sama temen satu geng waktu SMA gitu. 
Eh, masa 3 di antara mereka tuh kayak orang tukeran pasangan aja yaaa.. Mantannya si B sekarang suaminya A. Mantannya A sekarang suaminya C dan mantannya C suaminya si B. Gila yaaaa.. emang mereka gak ngerasa aneh yah satu sama lain?’

‘Aneh gimana maksudnya?’

‘Yah aneh lah.. emang gak aneh apa ngebanyain dulu pada mesra-mesraan pas pacaran. Ciuman lah, pelukan lah.. kan aneh’

‘Iya sih kalo di pikir-pikir aneh yah. Secara pasti kan pas mereka remaja saling curhat yah?’

‘Nah itu dia. Secara kan gue dulu satu geng sama mereka. Dari berempat, Cuma gue aja yang nikah sama orang di luar lingkungan pergaulan kita pas remaja.’

‘Yaaahh.. namanya juga dulu masih cinta monyet. Gak nyangka  pas udah dewasa rasanya beda kali. Just only Heaven knows about love, kan.. Kita mah tinggal ngerasain dan ngejalanin’
----------------------------------------------------------------------

Kita gak akan pernah tau yah, kemana hati ini akan mengarah. Kepada siapakah kita akan membagi suka, duka, kangen, manja, marah, sedih bersama. Dalam kamus hidup gue, jatuh cinta itu enaknya emang harus pada pandangan pertama. Dengan orang yang gak pernah kita kenal, saling liat-liatan, kenalan nanya nama, akhirnya ngobrol tentang kesukaan atau kegiatan masing-masing, sampai akhirnya memutuskan untuk barengan menjalani hidup berdua dalam hubungan pacaran.

Inget banget deh jaman remaja dulu sampe ngucap sumpah kalo gue gak akan pernah suka apalagi pacaran sama temen baik. Kebayang aja kan, saat kita udah tau baik buruknya temen kita, bahkan sampe busuk-busuknya kelakuan dan pemikiran dia, ternyata kita jatuh cinta sama dia. Ngobrolin hal-hal romantic sama dia, which is dulu kita goblog-goblog’an bareng. Dan ternyata.. sumpah itu akhirnya balik ke gue. Gak pernah kira, bahwa sekarang gue memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan seorang pria yang gue udah tau dari kecil. Pria yang berhasil membuat hati ini yakin bahwa gak ada salahnya kok pacaran sama temen sendiri. Malahan bagus, kita udah pernah saling kenal, udah tau sedikit karakter baik dan buruk sampe gokilnya kita.

Jujur, saat remaja dulu memang gue pernah terpesona sama pria ini saat dia berlaga di atas panggung bersama dengan gitarnya. Namun, saat itu kupikir hanyalah sebuah rasa kagum semata dan gak pernah ada niatan untuk melanjutkan ke niat yang lebih serius. Dia pernah menjalin cerita sama siapa dan gue pun punya banyak cerita cinta. Tapi entah kenapa, ada angin atau karena mantra apa, cinta tumbuh dalam persahabatan gue dan dia.

Dan sekarang, setelah hati ini memutuskan untuk menjalin hidup bersama dengan dia. I just realize that I love him from the start.


Monday, October 03, 2011