Friday, February 27, 2009

Kalau Aku Donald..berarti kamu Deasy'nya..

Suatu malam di tengah perbincangan bersama dengan teman-temanku, seorang cowok yang adalah sahabat karibku mendatangi kami.

"Hai..lagi pada makan yah...?", katanya

"Yup..iya nih..ayo kita makan bareng yuk. Dirimu sudah makan belum...Udah malam loh..", kataku berusaha ramah padnya

"Ga' ahh..ga' lapar", katanya

"Ok..no problemo.. Baru pulang kantor yah mas..?", kataku berusaha mencari bahan pembicaraan.

"He eh niy... Oh iyah..kenalin, namaku Donald loh..", katanya kepada teman-temanku

"Hahaha...Sok gaya kamu mas...Wong punya nama asli kok diganti Donald", sahutku.

"Iyah..Aku kan donald..kamu deasy'nya...", katanya melanjutkan sambil memberikan senyum manisnya kepadaku.

"WHATTT...!!! Apa kataya...?? Wuah gawat nih kalau temanku tahu orang ini berusaha merayuku bisa gawat aku", pikirku dalam hati

"Uhmmm..ternyata perasaan itu masih ada dalam hatinya yah...", gumamku.

Tak kusangka setelah kurang lebih 5 tahun aku tak bersama dia, ternyata perasaan itu masih ada dalam hatinya.. Antara senang..tapi kok janggal juga yah rasanya...

Jujur saja..dulu aku memang sempat kagum kepadanya. Kami pun sempat jalan bersama beberapa waktu. Namun, manuvernya yang kurang smooth dan terkesan labil, membuat hubungan kami yang dulu sebenarnya tinggal diperjelas statusnya berakhir menggantung.

Aku masih ingat satu adeganku bersama dengan dia.
Saat itu, lima tahun yang lalu,dia mengantarku pulang setelah menonton bioskop bersama. Saat aku akan keluar dari mobil, dia sempat meraih tanganku dan menggemgamnya erat.

"Sy (panggilannya untuk ku)...aku pengen bilang sesuatu..", katanya

"Iyah apa...?" tanyaku menunggu

"Uhmmmm...Uhmmmmmm...Uhmmmm....gimana yah..?", lanjutnya

"Iyah..ada apa..?", tanyaku lagi

"Uhmmm...tidak jadi deh..Lain kali saja", katanya.

Aku tahu pada saat itu dia ingin mengucap suatu hal untukku. Dan aku hanya bisa menunggu langkah selanjutnya dari dia yang sampai sekarang rasa itu tidak pernah ada jawabnya.

Monday, February 23, 2009

Valkyrie on Valentine's Day

Seperti pasangan yang lain merayakan valentine day. Aku dan dia mencoba bergembira merayakan hari kasih sayang ini dengan pergi nonton bersama. (sebenarnya siyh...minggu yang lain kami juga pergi nonton di bioskop..hehehehe).

Tapi kali ini ada yang berbeda, dari nonton di minggu-minggu biasanya.. Setelah research film yang sedang "In" di internet, kami pun memutuskan pergi nonton film Valkyrie yang banyak direkomendasikan untuk ditonton...

Nah...kami cepat-cepat berangkat di salah satu bioskop favorite kami berdua untuk mengejar jadwal film pukul 21.00.

Sesampainya di sana, kami langsung buru-buru menuju meja kasir untuk medapatkan tiket kami.

"Valkyrie, mba untuk 2 orang..", katanya dia

"Wuah, mas sudah agak penuh nih..tinggal 2 layer di depan."

"Yahhhhh.... gimana nih.." spontan kataku

"uhm...di deret ke empat dari bawah ada tempat tuh mba...masih 3 lagi...", kata dia berusaha mengusahakan agar kami tidak duduk mendongak

"Yah mas..ini untuk tiga orang. Kalo mas beli dua, nanti tinggal satu, tidak ada yang beli..Filmnya sedang banyak ditonton orang nih..Yang di depan aja yah untuk berdua.."

"Ini jarak dengan layar berapa meter mba..?", kataku berusaha mencari informasi yang logis untuk meyakinkan diri sendiri.

"6 meter siy mba...Yah, mendongak siy nontonnya, bagaimana jadi gak?"

"Yah..mba..ngga enak kalo nontonnya mendongak.."kata dia.

"Uhm..mba...boleh yah kalo yang di baris empat ini...Pleassseeee.." kata dia melanjutkan (sambil sedikit memelas dan melemparkan senyuman mautnya)

Melihatnya, aku terkejut..Tak biasanya dia begitu memohon dan memelas kepada orang lain...yang belom dikenal lagi...Aku pun ikut-ikutan dia, "iya yah mba..Pleassssseeeee..."

Melihat itu semua si mba berkata..."Uhm yau dah deh..Untuk mba dan mas, saya kasih di baris empat, dua orang yah.."

"Yesss...berhasil rayuan kami...", pikirku dalam hati..

Heheheh..ami pun berhasil mengantongi 2 tiket film itu.. lalu si dia mulai berkata...

"Untung, mbanya kasih niy baris ke 4 nya. Coba kalo gak... aku bakal bilang...Mba..Ini kan malam valentine.. yang dateng pasti pasangan-pasangan. Jadi nda mungkin ada yang dateng bertiga.."

"Kalu Mba-nya tetep nggak mau kasih gimana?"

'Yah, aku beli tiga-tiganya aja deh.."katanya


hihihihihi...geli aku mendengarnya...
Uhmmm...malam ini menjadi cukup berkesan dengan kejadian tadi... Baru kali ini aku melihatnya begitu memelasa dan memohon kepada orang lain untuk mendapatkan sesuatu untuk kami berdua...

Uhmmm..akhirnya benar..Film Valkyrie di Valentine day ini menjadi suatu pengalaman berkesan bagi kami..
Karena tak hanya filmnya yang memang bagus..namun..kejadian di balik itu semua yang membuatnya semakin berkesan...

Friday, February 13, 2009

Sentuhan Kasih di Tengah Dinginnya Malam

Semenjak bekerja di sebuah kantor konsultan, menjadi suatu rutinitas di mana aku pulang larut malam akibat pekerjaan yang tak kunjung selesai. Namun, di bulan-bulan terakhir ini, menjadi satu hal yang tidak menyenangkan karena hampir setiap malam hujan membasahi ibu kota. Dan tentu saja, hujan juga diiringi oleh dinginnya angin malam yang cukup menusuk tulang yang ada di tubuhku ini.

Di tengah gelap dan dinginnya malam itu, aku berjalan sambil berusaha menyembunyikan tubuhku serapat mungkin dalam balutan jaket tebal dan syalku yang kupikir dapat sedikit menghangatkan tubuhku ini.

Lalu dalam sebuah persimpangan jalan, aku menunggu sebuah angkutan hijau yang biasa membawaku dalam hitungan detik..menit..bahkan jam...Malam itu, memang masih terlihat ramai dan bus yang kutumpangi pun masih ramai dibanjiri penumpang. Tak terasa menit berlalu, dan kami pun sampai di persimpangan Megaria dan busku pun melaju ke arah sebuah rumah sakit yang namanya dijadikan sebuah lagu " Saint Carolus"

Di tengah padatnya jalan malam itu, naik seorang gadis yang aku rasa berumur 13-15 tahun naik ke dalam bus kami dengan membawa sebuah gitar kecil.

"Uhmm..Gadis yang kemarin lagi", kataku dalam hati.

Yah...kemarin persis saat aku naik bus yang sama, aku melihat gadis ini bersenandung satu lagu yang menurutku agak kurang sopan diperdengarkan di depan umum.

"Satu pasangan tak cukup..
Dua simpanan juga tak cukup..
memang dasar..Emang dasar...
Dasar Eh Kamu BAJINGAN.."

"Kamu mau apa lagi..
kamu mau yang gimana lagi..
Memang dasar..emang dasar..
Dasar eh kamu BAJINGAN.."

Dari segi suara, memang gadis ini bisa dibilang bagus dengan teknik cengkok dangdutnya yang lumayan dibandingkan dengan artis-artis ibukota, namun aku agak kurang setuju bila diumurnya yang masih bau kencur itu, dia sudah berani menyanyikan lagu-lagu yang isinya sangat kasar menurutku.

Maka, aku pun memutuskan untuk hanya memberikan senyuman saat dia sampai di depanku dan mencoba mengumpulkan uang dariku.Uhhmmm...oke then...Gadis itu turun dari Bus kami.

Dinginnya angin malam membuatku sedikit mengantuk...dan aku berusaha memejamkan mataku untuk mengistirahatkan sebentar tubuhku yang cukup lelah ini.
Tak lama aku mengistirahatkan mata dan pikiranku, naiklah 4 orang anak laki-laki yang masih semangat di tengah dinginnya malam.

"Uhmm..Pengamen lain lagi" pikirku.

Dua dari mereka membawa gitar kecil dan sebuah jembe kecil..Wow..walau masih kecil mereka cukup punya modal menjalani kegiatan ini.

Dengan Penuh semangat mereka menyanyikan dua buah lagi dengan penuh semangat. Dari segi kualitas suara tentunya Gadis sebelumnya lebih berbobot, namun dari segi usaha menarik perhatian penumpang, mereka memang jagonya.

Bagaimana tidak, mereka masih kecil..yah, berumur sekita 6-8 tahun dan dari tingkah polahnya mereka sangat atraktif. Yah..ini terlihat dari para penumpang yang memasang wajah simpati kepada anak-anak itu.
Namu, saat itu aku pun memutuskan untuk tidak memberikan sepeser pun kepada mereka. Karena menurutku akan menjadi suatu tindak pembodohan bagi mereka. Bagaimana tidak, dari segi penampilan, mereka masih bisa memakai baju dengan gambar karakter-karakter kartun yang sekarang ini sedang terkenal ditambah dengan kepemilikan gitar dan jembe kecil yang aku rasa harganya tidaklah murah.

Setelah anak-anak itu turun dari bus kami, baru seratus meter sudah naik lagi pengamen yang ketiga. Dan kali ini makin membuatku tecengang. Bagaimana tidak, yang naik adalah seorang pria yang aku rasa berumur 35 tahun, berpostur kurus tinggi, berkulit putih bersih dan berkaca mata.

"Wuah..keterlaluan sekali"kataku dalam hati.

Laki-laki itu atau lebih tepatnya bapak itu memulai aksinya dalam menyanyi. Namun, suranya sangat kecil dan terdengar seperti berbisik. Dia bernyanyi sambil bertepuk tangan. Itu pun tepukan tangannya sangat lemah dan tak terdengar sama sekali.
Wuah, aku pesimis sekali pengamen yang satu ini akan dapat merebut perhatian dan belas kasih para penumpang. Bagaimana tidak, dia terlihat kurang berusaha dengan suaranya yang sangat lirih dan lemas.

Aku mencoba memperhatikan pengamen itu dan mencoba menebak apa yang membuat dia mengamen. Bukankah dia masih sehat dan bisa mencari pekerjaan lain yang lebih menghasilkan uang.

Dalam diamku memperhatikannya, tiba-tiba aku lihat matanya berkaca dan terlihat menahan tangis dalam hati. Yah.. aku bisa merasakan kesedihan dalam matanya yang sedang menerawang langit-langit bus kami.

Lalu, kuperhatikan lebih lekat lagi, tubuhnya sangat kurus dan terlihat tulang-tulangnya deangn jelas. Bibirnya pun pucat seperti belum makan seharian ini. Lalu kulihat kantung celananya tipis tak berisikan uang receh hasil mengamen.

Aku benar-benar bisa melihat kelelahan dan kesedihan di matanya. Aku membayangkan dia adalah salah satu korban PHk yang sedang marak terjadi dan harus tetap bertahan hidup dengan mengamen walaupun harus menurunkan harga dirinya.
Terlihat benar, bahwa dia tidak biasa mengamen dan sangat lapar malam itu.
Pikiranku langsung melayang membayangkan bagaimana bila ayahku yang berada dalam posisi laki-laki itu. Dan melihat matanya, tiba-tiba aku pun ikut sedih dan ingin menangis. Sungguh sangat menyakitkan hati melihatnya.

Lalu benar saja, para penumpang tak terlihat antusias dan tertarik dengan aksinya malam itu. Namun, perasaan kasih dalam hatiku sangat dalam melihat kesedihan di matanya. Untuk itu, ku coba sedikit membantunya dengan memberikan selembar uang seribu yang mungkin dapat membantunya untuk membeli sedikit makanan di malam yang dingin ini.

Sunday, February 08, 2009

Bertahan



Aku Bertahan
- Rio Febrian -

Sedih…
Ku tahu kini perasaanmu…
kepadaku..

Sedih..
Saat engkau tak yakin kepadaku..
akan cintaku..
Jalan Berliku takkan membuatku..
Menyerah akan cinta kita..
Tatap mataku dan kau akan tahu..
semuanya yang kurasakan..

Aku bertahan karna ku yakin cintaku kepadamu..
sesering kau coba tuk mematikan hatiku..
takkan terjadi karna ku tahu kau hanya untukku..
aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku
sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..
dan aku tahu kau hanya untukku…

Tatap mataku dan kau akan tahu…
Semuanya yang kurasakan….

Aku bertahan karna ku yakin cintaku kepadamu..
sesering kau coba tuk mematikan hatiku..
takkan terjadi karna ku tahu kau hanya untukku..
Aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku
sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..
dan aku tahu kau hanya untukku…

Aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku
sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..
dan aku tahu kau hanya untukku…

Masih Cinta




Masih Cinta
- Kotak -

Intro : A E F#m 2x
E C#m
Tik,.,tik,.,.tik
F#m B
Waktu berdetik
G#m C#m A B
Tak mungkin bisa ku hentikan
E C#m F#m B
Maumu jadi mauku
G#m C#m A B
Pahitpun itu ku tersenyum
A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu


E C#m
Tik,.,tik,.,.tik,.,.
F#m B
Air mataku
G#m C#m A B
Biar terjatuh dalam hati
E C#m F#m B
Mau ku tak penting lagi
G#m C#m A B
Biar ku buat bahagiamu


A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B A
Jadi diriku, yang masih cinta


interlude : A G#m F#m 2x B


A B G#m C#
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B E
Jadi diriku, yang masih cinta


Code : F#m A D

Cinta Cuma Satu




Cinta Cuma Satu
- Nindy -

Telah aku maafkan
Semua kesalahanmu
Asal kau mau berjanji
Tidak mengulangnya lagi

* Telah aku terima
Sakitnya dikhianati
Sedalam cintaku ini
Selama hidupku ini
Hatiku cuma ada satu
Sudah untuk mencintaimu
Tolong jangan sakiti lagi
Nanti aku bisa mati

Cintaku cuma sama kamu
Sayangku cuma untuk kamu
Tolong jangan hancurkan lagi
Nanti aku bisa mati

Back to *