Friday, August 08, 2014

Lost

Dalam gelapnya malam
Saat jiwa masuk dalam ruangnya sendiri
Saat itulah jiwa ini merasa hilang
Hilang terlalu jauh, sulit untuk kembali

Hanya ingin bertemu dengan orang itu
Yang merasa jiwanya terhubung satu sama lain
Mampu memeluk jiwaku
Menatap mata jiwa ini
Mengatakan
"Tenanglah, kini kamu tidak sendiri. kita akan hilang bersama mencari arah terang berdua"

Aku sangat berharap saat itu akan segera tiba
Semoga...


Friday, January 17, 2014

Cinta Dalam Pelarian




Dalam sebuah perbincangan via social media, seorang teman sempat memberikan komentar atas posting-an saya ini.
Teman saya memberi komentar begini :
“Jadinya kalau mau sprint sok sorangan, kalo maunya marathon sok cari pasangan.”
 “Iyaaaa kakak.. biar ada temen ngobrol di jalan kakak..”
“Soalnya kalau estafet sejenis PHP kali yaa. Abis dikejar, dapat tongkatnya, eh dilepas lagi kasih orang..”
“Hahaha... Bisa jadi bisa jadii.. Interesting Ber !”
“Kasihan yah tongkat estafet selalu diPHPin.. L mereka semua jahaatt !!”
“Biar gak diPHPin dikasih lem aica aibon aja mungkin, Ber. Hehehehe.. Gak bisa lepaaassss..”
 
Well... kalau dari analogi lomba lari, hidup percintaan bisa jadi ada 3 kategori :
  1. Berlari ala Sprint. Mengejar tujuan seorang diri. Berlari sekuat tenaga mencapai finish jadi pemenang sendirian gak peduli lingkungan. Gak peduli orang lain gimana yang penting sampai finish.
  2. Berlari Marathon. Berlari lebih santai bersama orang lain tapi jarak tempuh lebih panjang, waktu lebih lama dan tantangan sepanjang jalan lebih banyak. Dan tentunya manfaat pembakaran kalori juga dicapai. Kalau lelah, bisa istirahat sejenak lalu berlari lagi.
  3. Berlari estafet, tentukan beberapa target. Target terpenuhi, tongkat kasih ke orang lain, ganti lagi target lain. Semacam lari ala tabrak lari. Udah di tabrak, ehhh di malah lari ke tujuan lain.
Sebenarnya, gambar ini merupakan sebuah curhat colongan saya untuk seseorang. Orang yang beberapa bulan ini sedang saya pantau keberadaan hatinya.
Mungkin, saat ini target percintaan saya sudah masuk dalam kategori SOS. Hampir setahun, berlari kencang berusaha mencapai target. Pasangan yang cocok gak dapat, yang ada saya malah kelelahan.
Pun jujur, mungkin beberapa kali gaya berlari estafet secara tidak sadar saya lakukan. Dapat juga gak, bikin hati orang lain sakit mungkin iyaa.. Dan gak hanya rasa lelah yang terasa, rasa bersalah dan takut disumpahinnya itu looohhh yang bikin hati makin gak tenang.
Rasanya saat ini gaya berlari saya harus saya sesuaikan, mencoba ikut lari marathon. Lebih banyak kawan sepanjang jalan, kalau terlelah saya bisa berhenti sejenak. Dan yang paling penting, bukan masalah menjadi juara nomor berapa. Tapi berlarinya sama siapa. Karena mencapai titik finish akan jauh lebih nikmat bila dicapai bersama orang lain yang telah menceriakan sepanjang lari marathon kita. Dalam hati hanya berdoa, semoga dia yang saat ini sedang saya pantau hatinya mau saya ajak berlari marathon bersama.





Cerita Pak Agus


“Ahh... ibu salah tuh..”

“Ah, gak papa. Kan ada Ayah yang betulin”

“Nahhh.. sekarang ayah tuh yang salah.”

“Iyaa, gak papa nak.. Kan bisa tanya ibu. Biar ibu yang betulin yaah..”

 

Dalam sebuah perbincangan dengan Pak Agus, seorang rekan kerja satu tim dengan saya, seperti biasa sebuah hal yang sederhana kalau diobrolin bareng Pak Agus selalu berujung dengan penuh makna.

Sore ini, obrolan dengan Pak Agus tentang beberapa pengalaman berumah tangga bersama Ibu Rina, istrinya. Berikut ini petikannya,

“Tau gak. Dulu tuh gue sering banget bikin ide gila, biar gue gak gitu repot pas lagi punya anak bayi.”

“Gimana Pak ceritanya?”

“Elo tau kan, kalau keluarga baru aja dikaruniain anak tuh repot banget. Dan yang paling repot itu adalah bagadang ngurusin anak. Elo tau kan anak kecil tuh kalau baru lahir biasanya malem suka minta minum, rewel lah gak bisa tidur. Eh ada nih, dosa yang gue lakukan yang sampai sekarang Bu Rina gak tau. Wuah, kalau gue sampai ngaku, bisa dijewer deh gue.”

“Wuaahh, apa tuh pak?”

“Iyaa.. anak kecil kan kadang suka bangun yah kalau lagi malem. Nah, kadang ibu-ibu tuh gak mau ngerti. Kalau malem pokoknya tugasnya Ayah deh jaga. Gitu kata istri gue. Padahal kan kita juga seharian kerja di kantor. Badan capek, besoknya masih harus berangkat pagi. Kan puyeng yah kalau harus begadangan ngurusin anak.”

“Trus.. truss..”

“Iyaaa, kadang tuh dulu sewaktu anak gue masih kecil. Kalau mereka nangis, Bu Rina kan suka bilang, Ayah tolong diurusin anaknya. Nah, yah gue lakuin aja. Soalnya pamali nolak permintaan istri.”

“Haa.. emang bisa kualat pak?”

“Bukan… pamali. Bisa bikin berantem. Hahahahaha”

“Iyaa.. iyaaa.. bener juga.. Terus.. terus.. ??”

“Nah, kalau anak gue bangun, ibunya kan pasti, Ayah anaknya kenapa tuh?!?”

“Kalau udah gitu, gue yah bangun. Gendong tuh anak gue. Tapi kan gue ngantuk yah. Besok pagi juga musti ngantor. Nah, kalau udah gitu, kalau gue udah gak kuat bgt. Gendongan anak gue bikin gak nyaman tuh. Nah nangis kan tuh anak. Terus Bu Rina pasti bangun deh. Tanya anaknya kenapa nangis. Yah gue jawab aja, Mungkin maunya sama ibunya.  (",) Jadi deh anaknya di take care Bu Rina. Hahahaha”

“Hahaha... bisa jadi, bisa jadi.. ada aja loe pak idenya.”

“Ya laahh gue... Nah kadang kalo dah gitu, gue kasihan juga sama istri yah.. dia mungkin seharian juga sama lelahnya kayak gue. Ngurus anak kan gak gampang juga. Kalu gue masih ada tenaga, gue bilang sam Bu Rina..”

“Ibu, capek yah ngurus Pradipta seharian? Yaudah, Ibu istirahat aja yaah. Minum asinya sudah selesai kan. Ayah yang nunggui Pradipta sampai tidur lagi. Sana, Ibu istirahat yaah..”

“Wuaah.. So sweet banget, Pak.”

“Nah kan.. Kalau sudah gitu pasti jadi saling ngerti. Dan Bu Rina juga jadi merasakan cinta nya saya sama Dia.”

“Caelaaahhh.. bahasa elo pak..”

“Nikah itu, kudunya harus penuh cinta, Des.. Cinta itu, gimana caranya kita terus punya ide dan akal supaya pasangan kita ngerasa kita selalu sama mereka. Walaupun dalam keadaan yang sulit. Pernikahan gue sama Bu Rina sampai 20 tahun yah karena gue cinta sama dia dan gimana pun juga komitmen bahwa seburuk apapun kondisi kita sebagai keluarga, harus tetap saling cinta..”

“Kalau pun kita lagi capek, gimana caranya beride supaya kita tetap menunjukkan cinta kita sama pasangan kita, bahwa dia yang paling penting dalam hidup kita.”

“Iya pak.. seru dengar cerita elo tentang keluarga. Semoga gue bisa segera merealisasikan pelajaran-pelajaran dari sharing elo yah.. Gue udah pengen punya keluarga sendiri, Pak..”
“Iya Des.. Jodoh itu emang di tangan Tuhan. Tergantung kapan kita mau ngambilnya. J Tetap percaya Tuhan sudah siapkan jodoh terbaik untuk kamu yah Des. Jangan pernah berhenti berharap yah..“
"Amin.. Semoga gue segera menemukan cinta itu.."









Sunday, December 29, 2013

Waktu

Karena waktu, sang empunya cerita
Aku dan Kamu..



Waktu by Rifka Rachman Project (ft. Glenn Fredly & Dira Sugandi)

Tuesday, December 03, 2013

Syukuri Realitas Semesta

“Bukannya pesimis. Tapi mencoba realistis, di tengah hati yang masih dipenuhi dengan optimisme.”

 

Mungkin di sana kamu bertanya.

Kenapa aku? Kenapa saya? Kenapa gue?

Jujur, kalau itu jawaban itu yang kamu cari, saya sendiri pun tak tahu jawabannya

Mungkin ini sekedar kebetulan

Universe random mechanism

Atau lebih kepada sebuah konspirasi

Antara aku, kamu, dan semesta

Saya pun antara percaya dan gak percaya

Beberapa bulan lalu terasa sangat jauh

Tak mungkin terjangkau

Tiba-tiba entah gimana prosesnya

Kamu duduk disebelah saya

Tertawa dengan banyak cerita

Tentang banyak cerita perjuangan

Perjuangan di masa lalu kamu, pun juga aku

Memang benar rindu kadang menggelitik jiwa

Rindu untuk dengar lebih banyak cerita tentang kamu

Rindu untuk bisa dengarkan tawa mu

Tapi aku sadar, ini tak akan semudah yang aku bayangkan

Kamu dengan masa lalu itu

Yang entah seberapa hebat akan terus menahan langkahmu

Sudahlah..

Nikmati saja

Syukurilah

Dulu tak pernah terkira bisa bersama

Ternyata bisa berbagi cerita menghabiskan waktu bersama

Itu pun sudah indah..

Tak ingin serakah

Syukurilah saja

Bila ada kesempatan untuk lebih dekat bersama

Biarlah semua diatur alam semesta

Tentunya semesta punya banyak kejutan rencana

Sebagai manusia mari menjalani saja

Dengan penuh optimisme dan usaha

Sunday, December 01, 2013

Anti Kemapanan

"Kenapa harus kucing? Ungu pula warnanya?"
"Aahh, biarlah. Dompet kunci dari kulit terlalu mainstream buat gue. Kalau mislek malah repot nyari karena gak keciri."

Karena hidup di luar mainstream terkadang perlu juga
Just defined who I am
And get back alive..

Konspirasi Semesta



Jakarta, 25 November 2013

Bangun pagi, mandi
Pamit mama untuk berangkat ke kantor
Dengar radio
Kirim tweet ke radio
Di telepon penyiar radio
Dapat hadiah tiket nonton konser KLAKustik
Teman nolak dikasih tiket, anak UTS
Mama nolak, terlalu malam
Dia yang baru dikenal
Jawabannya IYAAAA !!!
Ambil tiket
Lihat mapping di internet, Tribune

Jakarta, 26 November 2013

Kerja seperti biasa
Ternyata ada latihan nyanyi
Lanjut forum HR di gedung yang sama
Ketemu dia dan berangkat konser
Ngobrol di jalan
Registrasi
Surprised luar biasa
Dapat tempat di PLATINUM!
Baris kedua dari panggung
Pulang
Ngobrol di jalan
Nyari makan tengah malam
Ngobrol beberapa jam
Yang terasa kayak ngobrol cuma setengah jam
Harus balik ke rumah
Karena 3 jam lagi waktunya berangkat ke kantor.

Dua hari yang berjalan terlalu cepat
Kata pepatah, "Waktu akan cepat berlalu saat kita merasa bahagia. Atau kelewat bahagia."
Am I ?
Apakah ini konspirasi semesta atau.. Hanya sekedar kebetulan belaka?
Well.. Enjoy the show.
Mari mulai menikmati rasa..

Saturday, August 24, 2013

Whatever


 
 
 
 
 
 

 
“Hmmm.. Kamu orangnya pemilih sih Des. Atau gak mau buka hati kamu untuk orang lain. Banyak loh yang sayang sama kamu, tapi kamu cuekin.”

“Eeemmm… Gitu yah.. Entah deh. Saat ini gue semacam gak antusias dengan Love Thing. Hahaha. Salah banget yah.”

“Kok bisa gituh?”

“Entah deh.. Gue semacam whatever deh sama love things. Belum ada yang bikin jantung gue ngerasa bergejolak lagi. Mungkin, apa yang gue cari belum ketemu kali yah. Loe kan tahu gue nyari yang kayak apa.”

“Naahhh.. kan. Loe punya kriteria. Mungkin kriteria loe kali yang susah."

“Gak lhaaa.. Kriteria gue cukup yang standar ajah. Cuma mungkin antusiasme gue kali yah yang mulai berkurang. Dah gak kayak ABG dulu yang banyak waktu penjajakan dengan si ini si itu si anu.. Sekarang simple sih buat gue. Perbanyak aja temen dulu. Once ada yang mau serius, langsung menghadap ke bokap nyokap aja deh”

“Wuihhh.. Ngadep mah gampang. Ngomong nya yang susah. Hahahaha.. Lagian serius dulu kali sama kamu nya, sebelum serius ngadep ke mama papa kamu.”

"Gitu yaahh.. Seriusnya pake status juga? Aaahhh.. Auuukk aahh.. puyeng gue. Pelan-pelan aja deh guenya. Gak mau terlalu GR dan nuntut status ini itu. Mau sayang silakan, mau serius silakan, cuma yang itu. Mau status, ngadep aja ke bokap nyokap gue. I’m very open with that..”

Wednesday, August 21, 2013

Interaksi Rindu


 
 
 
 
 
 


“Sayah tipikal orang yang punya ingatan kuat terhadap aroma tertentu.. Hmm.. Aroma itu muncul menyeruak lagi ke suatu masa.. arrgghh” (@paulinadessy, 30 Juli 2013)

Tentang kita banyak yang membuat aku bingung
Interaksi tanpa banyak kata, tapi membuahkan banyak rindu
Gak hanya rindu semua cerita kamu tentang dunia

Rindu aroma mu sesekali menyeruak dalam ingatan penciumanku
Extrem memang...
Tapi entah lah..

Mungkin karena hati dan pikiran ini sangat keras bertentangan tentang kita..
Kita yang hanya bisa sampai di titik ini, tanpa pernah bisa kemana-mana
Tragis?
Memang itulah adanya
Aku yang hanya bisa rindu ceritamu, cium dan pelukanmu
Tapi, sekaligus aku yang tak pernah bisa lebih dari sekedar rindu
Kadang, sesekali ingin tanyakan “Apa kabarmu?”
Tapi, usaha itu terasa bagai usaha membunuh diriku perlahan
Entah bagaimana dengan kamu
Sekedar rindu padaku
Atau...
Sama-sama hanya butuh singgah sejenak, sebelum menemukan rindu yang lebih nyata..

Selintas Rindu Khatulistiwa (Random Words #9)

Pagi ini selintas rindu melalui khatulistiwa ku..
Sesegar udara pagi yang memenuhi rongga dada ini..
 
Jam pun terus berdetak menghitung rinduku
Satu.. Dua.. Sepuluh.. Tiga Puluh..
Sesekali membuka gambar yang nampaknya wajahmu..
Buat hati bergetar... namun entah mengapa getir malah menggoda..
 
Kucoba hirup sekali lagi udara pagi ini
Udara hangat, sehangat rindumu
Entah di mana dan kapan kita akan bertemu
Yang pasti ku kan tunggu dalam khatulistiwa
Yang kau pasti tahu adanya aku..


(based on tweet, Minggu 18 Agustus 2013)