Tidak terasa, ternyata hubungan yang selama ini diharapkan akan menjadi yang terakhir ternyata bukanlah sebuah akhir penantian.
Tanggal 13, kami merayakan kebersamaan selama 4 tahun dengan sebuah perpisahan. Yah.. perpisahan dan hujan air mata. Somehow, aku berpikir, apakah tepat untuk hubungan ini diakhiri.
4 hari berlalu tanpa canda dan tawa kebersamaan. Tiba-tiba muncul sebuah email yang masuk melalui account Facebook. Seperti telah menjadi sebuah pertanda, email itu menjawab dan menunjukkan bahwa keputusan perpisahan kami benar adanya.
Melalui email yang masuk, mulailah saya melakukan pencarian dari apa yang sebenarnya terjadi. Dari email itulah, saya tau siapa perempuan yang telah secara bodoh memberikan petunjuk ini kepada saya.
Saat itu tanggal 18, saat aku mendapatkan pembuktian kuat atas penyakit yang selama ini diidapnya. Yah.. penyakit mental, yang aku tau dari awal tidak akan pernah sembuh oleh apapun. Penyakit yang dulu pernah membuatku teramat kecewa, namun sekaligus membuat aku bodoh untuk menerimanya kembali.
Harusnya saat pertama kali aku tahu penyakit itu, aku langsung menyudahinya.. Namun, dulu aku masih bodoh dan lugu dan tetap percaya bahwa dia bisa berubah dan sembuh dari penyakit mentalnya. Namun, aku baru tersadar bahwa ini merupakan penyakit kambuhan yang akan terus terjadi sepanjang hidupnya.
So, for now.. I just tired to be a hero for others life.. I need someone who could be my hero.. Ease my pain and get me trust back to others..
I just wanna be an ordinary girl... Just simple ordinary girl, who need pure love in my life.
But, I have never regretted falling in love with anyone.. I have lived and learned from everyone I know, and loved.. I would not change a thing..
No comments:
Post a Comment