Saat sedang membereskan buku-buku di gudang, tak sengaja Sissy menemukan diary saat dia kuliah dulu. Saat Sissy membuka setiap helai halaman diary nya,tak sengaja dia membaca sebuah lirik lagu :
"Dan kumengerti sekarang ternyata kita menyatu di dalam kasih nan suci, kuakui kamulah cinta sejati.. Ku akui kamulah cintaku.."
.
Kalimat itu ditulis dan dihias begitu indah dalam diary itu, plus tulisan,"Untuk Sissy yang akan selalu di hati.. Lagu favorit yang akan terkenang sepanjang masa"
Membaca tulisan itu membuat Sissy merasa tersanjung. Namun entah kenapa berkali-kali membaca lirik itu, tak sekalipun Sissy ingat nada lagu itu dan kapan dia pernah menemukan lagu itu.. Yang dia ingat lagu itu pernah diberikan seseorang melalui cd lagu, namun entah siapa yang pernah memberikannya...
Sampai 5 tahun pun berlalu dan Sissy tidak pernah ingat lagi akan lagu itu... Di sabtu sore sambil menikmati secangkir kopi hangat di tengah derasnya hujan bulan februari, Sissy asik membaca sebuah buku sambil mendengarkan lagu-lagu romantis di siaran radio favoritnya..
Tiba-tiba, dari kejauhan dia melihat seorang sosok yang dikenalnya.. Laki-laki yang pernah mengisi relung hatinya dengan cinta. Laki-laki yang pernah membuatnya tertawa sekaligus menangis.. Laki-laki yang membuatnya mencinta sekaligus membencinya teramat dalam.. Laki-laki yang selalu membuatnya merindu.. Setelah sekian lama tak melihat keberadaannya, rasa rindu itu pun muncul.. Masih jelas diingatan Sissy bagaimana laki-laki itu pernah melamarnya namun hilang begitu saja bak ditelan bumi.. Dengan keinginan bulat, Sissy pun ingin menghampiri laki-laki itu. Dia ingin sekedar menyapanya, membangun kembali hubungan dengannya.. Baru saja akan beranjak dari tempat duduknya, seorang perempuan cantik dengan wajah keibuan menghampiri laki-laki iti dengan seorang anak laki-laki yang lucu..
Degggg... Jantung hati Sissy pun seakan berhenti tak percaya atas apa yang dilihat mata kepala nya itu.. Ingin rasanya menghilangkan diri dari tempat itu. Dan tak tersadarkan air mata turun diwajahnya sambil sayup-sayup terdengar kembali lagu kenangan itu di radio menemani rasa sakitnya..
"Tak semestinya ku merasa sedih, kau dan aku di tempat berbeda.
Seribu satu alasan melemahkan tubuh ini..
Aku di sini mengingat dirimu, kumenangis tanpa air mata..
Bagai bintang tak bersinar, redup hati ini. " -Cinta Terakhir, Gigi-
No comments:
Post a Comment