Sore ini teringat dalam benak Sissy pertengkarannya dengan Toni, kekasihnya.
Dalam marahnya, Sissy masuk dalam siklus yang selalu berulang dan mengucap ingin berpisah dengan Toni.
Bukannya tanpa penyesalan setelah mengucapkannya.
Pertengkaran yang sebenarnya karena hal-hal yang tidak begitu fundamental.
Pertengkaran akibat mereka masih perlu untuk mengenal satu sama yang lain.
Penyesalan yang luar biasa itu muncul.
Bagaimana dia kembali ingat, komitmennya pada Tuhan untuk belajar akan sebuah ketulusan.
Ketulusan hati yang ingin dia miliki untuk menjadikan hidup lebih baik lagi.
Namun, ternyata dia kembali jatuh lagi.
Setelah mengucap maaf, Sissy sadar semua tidak akan dengan mudah kembali seperti semula.
Layaknya, kayu yang tertancap paku tetap meninggalkan bekas walau pakunya sudah dicabut.
Dengan harapan ingin memperbaiki hubungan, Sissy mengajak Toni untuk mencoba mendapatkan quality time berdua.
Menghabiskan waktu berdua untuk menyuburkan kembali rasa cinta dalam hati.
Seperti biasa, Toni dan Sissy bersama menonton film terbaru.
Saat film berlangsung 15 menit, Toni mulai memejamkan mata dan tertidur.
Padahal saat itu adegan film sedang penuh aksi.
Disudut mata, Sissy melirik kekasihnya yang tertidur sangat pulas.
Sissy paham betul, aktivitas Toni yang sangat padat minggu itu banyak menyita waktu istirahatnya. Namun, keinginan Toni untuk pergi dengan Sissy hari ini sudah sangat membahagiakan bagi Sissy. Hingga Sissy membiarkan Toni pulas dalam tidurnya.
Lalu selama beberapa menit, Sissy melihat wajah Toni.
Betapa dia tersadar, wajah ini selalu dia rindukan dalam hari-harinya.
Betapa senyum itu selalu membawa bahagia dalam hatinya.
Saat itu, tanpa sadar Sissy bergumam dalam hati,
"I love you, Ton.. I love you.."
No comments:
Post a Comment