Di sebuah pagi, dalam sebuah ruangan 3x5 m
Saat itu matahari masih menyelinap masuk melalui jendela yang ada dalam ruang itu..
Dimulai dengan sebuah cerita dari serangkaian mawar putih dan pink yang diberikan semalam kepada teman saya oleh seorang laki-laki..
Tentu saja rasa penasaran yang tinggi menghinggap untuk tahu bagaimana buket mawar itu diberikan dalam kepada teman saya ini..
Dalam rangkaian kata-kata, teman saya menceritakan bagaimana sang pemuda yang selama ini memberi perhatian kepadanya memberikan kejutan manis, semanis cerita dalam dongeng putri dan pangeran berkuda putih..
Rangkaian mawar itu diberikan untuk memulai rangkaian kejutan manis yang lainnya.
Hamparan bunga sepanjang jalan menuju balkon untuk mereka makan malam..
Keromantisan yang semakin lengkap dengan iringan lagu cinta yang dimainkan dengan seorang pianis handal..
Namun, semua kejadian manis dan romantis itu menimbulkan sebuah kebimbangan baru yang menjalar dalam hati teman saya ini..
Bagaimana tidak, saat ini dia sudah bersama dengan orang lain..
Walaupun, sudah hampir 5 atau 6 bulan ini hubungan mereka merenggang akibat kekecewaan yang pernah ditorehkan oleh laki-laki itu ke dalam hati teman saya ini..
Bagaimana setelah hampir 5 tahun mereka bersama, ternyata banyak hal dan nilai hidup yang berbeda di antara mereka berdua..
Bagaimana ekspektasi di antara mereka berdua dalam melihat masa depan sudah berbeda arah pandangan..
Lalu, bagaimana dengan laki-laki bak pangeran berkuda putih yang memberikan serangkaian keromantisan dalam hati teman saya ini..?
Mulailah dia bercerita, bagaimana selama ini laki-laki itu datang dalam hidupnya..
Awalnya, teman saya merasa dia bukan orang yang akan diberikan kesempatan untuk masuk dalam hidupnya
Namun, ada sesuatu yang berbeda ditawarkan oleh laki-laki ini kepada dia.
Bukan semata-mata menjual dan mengumbar keromantisan..
Namun, laki-laki itu datang dengan sejuta harapan untuk masa depan cinta yang lebih baik.
Sejuta harapan yang didasari oleh nilai-nilai hidup yang akan memampukan sebuah kehidupan cinta yang penuh dengan ketulusan, kejujuran, dan rasa aman..
Mulailah dari sana, saya dan dia mulai menyimpulkan bagaimana seharusnya masa depan cinta
Bagaimana hidup ini akan lebih indah dan sempurna bila seseorang mencintai kita apa adanya
Bagaimana hidup percintaan kadang harus berakhir dengan sebuah logika..
Sebuah logika.. bukan karena ada yang salah dengan cinta yang telah terbangun selama ini..
Namun, logika tentang harapan akan sebuah kehidupan cinta di masa depan..
Yang menyadarkan bahwa tidak semata-mata cinta yang lama telah terjalin selalu berakhir hingga ke
jenjang yang lebih sempurna lagi, yaitu sebuah perkawinan..
Selintas, masih jelas dalam ingatan saya, seorang rekan kerja yang suatu hari memberikan kabar,
"Girls.. Gue mau dilamar nih.."
"Wuahhh... selamat yah... Akhirnya yahh setelah 7 tahun pacaran, dilamar juga loe sama orang ini"
"Ehh.. ehh.. bukan sama dia gue bakal married.. Sama anaknya temen nyokap gue"
"Haaahhh !!! kok bisa.. Gilakkk loe.. Emang gak cinta loe sama pacar loe yang 7 tahun niihh?"
"Cinta lah.. gilak apah udah 7 tahun.. Tapi dia ternyata bukan orang yang gue cari.. Belum dewasa.. Dia bukan buat gue deh kayaknya.. Kalau sama anaknya temen nyokap yang dijodohin ke gue.. orangnya dewasa.. dan bisa kasih hubungan yang nyaman buat gue.. Dan point yang lebih penting adalah, dia bisa jadi sosok suami yang akan ngemong dan mengarahkan gue sebagai istri.."
"Hmmm.. yah.. yah... Tapi gilak ahhh loe.. coba dipikir lagih.. Emang cinta 7 tahun gak cukup.. Kasihan kaleee tuh orang.. Udah spend time lama sama elo, terus loe tinggalin gituh ajah"
"Lebih kasihan lagih, kalau ternyata pas gue kawin sama dia, kita gak cocok dan dia tersiksa kawin sama gue."
Dari pengalaman teman saya ini, mulailah kami membuka paradigma baru akan sebuah masa depan cinta.
Untuk sebuah masa depan cinta harus dengan dimulai dengan sebuah keberanian yang luar biasa..
Keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri dan keberanian untuk mengungkapkan segala logika
Logika yang mungkin akhirnya harus dimenangkan untuk memberikan ruang kepada hati ini untuk tidak terlampau jauh untuk sakit hati dan akhirnya menyesal telah salah melangkah..
Logika, untuk mengakui ketidakcocokan fundamental yang akan menyebabkan hubungan penuh kompromi karena sebuah keterpaksaan..
Toh.. kita semua tentunya ingin yang terbaik untuk diri kita..
Terbaik bukan semata-mata secara lahiriah..
Namun, lebih penting lagi mendapat yang terbaik dalam kecocokan jiwa dan rasa..
Rasa akan nilai hidup..
Karena dengan nilai-nilai inilah sebuah hidup akan menjadi lebih hidup dengan saling melengkapi.
No comments:
Post a Comment